Setelah Misa dan doa Angelus, 29 September 2019, Paus Fransiskus membuka kain yang menutup sebuah patung berjudul “Angels Unawares” (Malaikat-malaikat tidak menyadari) karya seniman Kanada, Timothy Schmaltz, di Lapangan Santo Petrus. “Angels Unawares,” sesuai laporan Vatican News, adalah patung perunggu dan tanah liat seukuran manusia, yang menggambarkan sekelompok migran dan pengungsi dari berbagai latar belakang budaya dan ras dan periode sejarah beragam. Patung-patung itu berdiri bersama, bahu-membahu, berjejal di atas sebuah rakit. Di tengah kerumunan orang beragam ini, sayap-sayap malaikat muncul dari tengah, menunjukkan keberadaan sesuatu yang kudus di antara mereka. Karya pahatan itu sesungguhnya mengartikan keyakinan bahwa yang kudus bisa ditemukan pada orang asing, dalam hal ini, pengungsi dan migran. Inspirasi di balik karya ini diambil dari Surat Santo Paulus kepada orang-orang Ibrani, “Ingatlah selalu untuk memberi tumpangan kepada orang-orang asing, karena dengan melakukan hal itu, beberapa orang telah menjamu malaikat-malaikat tanpa mereka sadari” (Ibrani 13: 2). Kehadiran patung itu di Lapangan Santo Petrus dimaksudkan untuk memperingati Hari Migran dan Pengungsi se-Dunia ke-105. Sudah 25 tahun seniman Kanada, Timothy Schmaltz, memahat karya-karya besar dalam perunggu. Karya-karya besar itu dipasang di seluruh dunia, termasuk Roma dan Vatikan. Sang seniman menggambarkan kreasinya sebagai terjemahan visual dari Alkitab. Dia mengatakan dia mencoba menciptakan karya seni epik yang terhubung dengan pemirsa melalui desain dan detail yang tidak hanya menyentuh tingkat emosional, tetapi juga memungkinkan orang untuk agak merasa “bagian” dari karya itu. (PEN@ Katolik/pcp)
Klik untuk melihat videonya:
https://www.youtube.com/watch?time_continue=19&v=hYKok9vMkZ0