Wartawan harus memastikan bahwa laporannya berisi fakta bukan berita palsu, objektivitas bukan desas-desus, penelitian yang tepat bukan perkiraan, kata Paus Fransiskus ketika berbicara dengan wartawan Jerman di Vatikan, 4 April 2019. Selain pelaporan faktual atau berdasarkan kenyataan atau fakta, Paus meminta delegasi wartawan Katolik dan Evangelis serta penyiar media sekuler itu untuk memperhatikan dialog dan martabat manusia. Paus memuji “dialog hidup antara Gereja-Gereja dan penyiaran publik di Jerman.” Menurut Paus, dialog itu membangkitkan pemahaman, membuka cakrawala, dan menciptakan ruang untuk pertukaran bebas dan terbuka seputar informasi, pendapat, dan analisis.” Tentang martabat manusia, Paus mengatakan, “Sekarang kita saksikan evolusi mengkhawatirkan di dunia: tantangan akan hak hidup, kemajuan euthanasia, penolakan kesetaraan sosial, kurangnya integrasi, pelanggaran martabat manusia dan kebebasan suara hati.” Dalam konteks ini, lanjut Paus, “media publik bertanggung jawab untuk mengambil sikap tegas demi kebaikan kebebasan manusia.” Paus menggarisbawahi dukungan Gereja-Gereja dalam pelayanan ini, “karena mereka dipercayakan dengan misi Kristus …” Mengamati penempatan wartawan-wartawan di pusat perhatian media, Paus berharap pelaporan mereka tidak akan pernah kekurangan banyak berita bagus yang layak diceritakan dan yang memberikan harapan. (PEN@ MKatolik/pcp berdasarkan laporan Lydia O’Kane/Vatican News)
Paus minta wartawan membela fakta dan martabat manusia serta lawan berita palsu
Komentar
Baca Juga
- All
- BEASISWA
- BERITA FOTO
- BERITA TERKINI
- DOA-DOA KATOLIK
- DOMINIKAN
- GEREJA DAN CERITANYA
- GEREJA DAN KATEDRAL
- KEGEREJAAN
- KESAKSIAN
- KEUSKUPAN
- KITAB SUCI
- MANCANEGARA
- NUSANTARA
- OBITUARI
- OMK
- OPINI
- ORANG KUDUS
- PAUS FRANSISKUS
- PENGETAHUAN IMAN
- PLURALISME
- RENUNGAN
- REPORTASE KHUSUS
- SEJARAH GEREJA
- SOSIAL
- TENTANG MARIA
- UNIVERSITAS SANTO AGUSTINUS HIPPO
- VATIKAN
- VIDEO
- WAWANCARA
- ZIARAH
Lainnya