Paus Fransiskus pada hari Sabtu, 23 Maret 2019, menerima pengunduran diri Uskup Agung Santiago, Chili, Kardinal Ricardo Ezzati, sambil menunggu penyelidikan atas dugaan menutupi pelecehan seksual yang dilakukan oleh klerus.
Sebuah pernyataan Vatikan mengatakan bahwa Paus telah mengangkat Uskup Copiapó, Chili, Mgr Celestino Aós Braco, sebagai “administrator apostolik” untuk menjalankan Keuskupan Agung Santiago sampai seorang uskup agung baru ditunjuk untuk menggantikan Kardinal Ezzati.
Tanggal 22 Maret 2019, Pengadilan Tinggi Santiago menolak usul Kardinal Ezzati untuk memberhentikan kasus ini dan melepaskan dirinya dari penyelidikan. Kardinal Ezzati telah berulang kali menegaskan bahwa dia tidak pernah menyembunyikan pelecehan anak yang dilakukan oleh anggota-anggota klerus di keuskupannya atau menghalangi peradilan.
Kardinal Ezzati dilaporkan meminta pengacara-pengacaranya untuk menghubungi Kantor Jaksa Penuntut Umum guna membuat pernyataan dan menjalankan semua formalitas yang ditetapkan oleh hukum.
Dalam pernyataan bulan Juli lalu, kardinal itu menegaskan kembali kebenaran perilakunya:
“Saya menegaskan kembali komitmen saya dan komitmen Gereja Santiago terhadap para korban, guna mencari kebenaran dan menghormati peradilan sipil. Saya yakin, saya tidak pernah menutupi atau menghalangi peradilan dan sebagai warga negara saya akan memenuhi tugas saya untuk memberikan semua informasi yang akan membantu mengklarifikasi fakta.”
Ricardo Ezzati Andrello yang berusia 77 tahun diangkat menjadi uskup oleh Paus Yohanes Paulus II tahun 1996. Paus Benediktus XVI mengangkatnya menjadi uskup agung Santiago de Chile tahun 2010 dan Paus Fransiskus menciptakannya sebagai kardinal tahun 2014.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan laporan Linda Bordoni dari Vatican News)