ALL-DOMINICAN band Inggo 1587 mengadakan konser ucapan syukur berjudul “Kailan Lamang … Inggo 1587” untuk merayakan ulang tahunnya ke-20 penampilannya di Museum Universitas Santo Tomas (UST), Manila, 15 Maret 2019. Satu anggotanya kini berkarya di Indonesia.
Band dengan tujuh anggota ini terdiri dari pemain seruling Pastor Didoy Abaño OP, pemain keyboard dan vokalis Pastor Jepoy Arciwals OP, pemain perkusi Pastor Nap Encarnacion OP, gitaris utama Pastor Auckhs Enjaynes OP, gitaris ritme Pastor Joemar Sibug OP, pemain bas Pastor Dennis Maquiraya OP, dan drummer Pastor Filemon “Deng” Dela Cruz OP. Pastor Deng kini berkarya sebagai pimpinan Komunitas Rumah Santo Tomas Aquinas, Surabaya.
Setelah dibuka dengan lagu klasik berjudul “This is the Day”, mereka juga menghibur penonton dengan “Kailan Lamang”, “Nothing Can Separate Us” dan “Sing Hallelujah”. Band itu menampilkan juga “Lead Me On”, yang memenangkan Best Inspirational Album Award dalam Penghargaan Mass Media Katolik ke-40.
Sebagai bagian misi mereka untuk “menyebarkan kebaikan Injil melalui musik,” para anggota band membawakan “lagu tema” mereka yang berjudul “l’ll always be there” (Aku selalu ada) yang berdasarkan sebuah ayat dari Injil Matius. Konser ditutup dengan komposisi original lainnya, “Hanggang sa Dulo”.
Pastor Arciwals mengatakan mereka senang tampil sekali lagi di Museum UST. Band itu pertama kali tampil di situ 20 tahun lalu. “Siapa yang mengira sudah 20 tahun? […] Ada sukacita melihat kelompok itu lengkap lagi. Kami mengalami pasang surut, tetapi di atas segalanya kami belajar untuk mencintai,” katanya dalam bahasa Filipina.
Didirikan tahun 1998, band ini dinamai Santo Dominikus, pendiri Orde Pewarta, dan 1587 adalah tahun ketika para biarawan Dominikan pertama kali tiba di Filipina.
Tujuh hari lalu, Pastor Deng kembali ke Surabaya. Namun dalam #dominikanid imam itu menulis kenangannya ikut konser band Inggo 1587 di Museum UST itu.
“Saya kembali ke Surabaya dalam suasana mabuk yang menyenangkan. Dua malam lalu saya berkesempatan bersatu kembali dengan band kami Inggo 1587, sebuah band para imam Dominikan. Kami menyanyikan lagu-lagu lama kami. Kami merayakan ulang tahun ke-20 sejak kami mengadakan konser pertama di tempat yang sama, Museum UST.
“Sama seperti konser pertama, itulah pertemuan kecil di antara saudara, keluarga, dan teman. Seperti dalam konser reguler, kami memainkan deretan lagu diselingi pembicaraan tentang perjalanan Inggo 1587 dan para anggotanya. Konser ini dihidupkan oleh semangat syukur, persaudaraan, dan kegembiraan karena bisa bersama lagi. Kalau saya tidak salah, terakhir kami bertujuh bermain bersama sekitar 15 tahun lalu,” tulis Pastor Deng.
“Terakhir dia bermain bersama mereka sekitar dua tahun lalu. “Sebenarnya, saya berlatih dengan mereka untuk mempersiapkan konser perdana 26 Agustus 2017 setelah lama absen. Tetapi kemudian saya ditugaskan ke Surabaya, Indonesia,” jelas imam itu.
Pastor Deng sangat menghargai kesepakatan band itu untuk memindahkan tanggal konser syukur ini bertepatan dengan waktu dia berada di Manila, bulan Maret ini. Peringatan 20 tahun berdirinya band itu tepatnya adalah tanggal 20 Februari.
Yang ingin saya katakan adalah, “itu pertemuan mengejutkan dan menyenangkan saya. Musik dan kenangan dikemas selama 20 tahun merupakan perpaduan yang bagus. Untuk Inggo 1587, berlayar terus!(PEN@ Katolik berdasarkan laporan Marem A de Jemel/The Varsitarian dan #dominikanid)
Baik, sangat mendukung dalam PEWARTAAN.
Lanjutkan,