Hari ini diluncurkan kopi Timor Leste yang premium dan organic dengan nama DOMINICOFFEE. Sebesar 15 sampai 25 persen keuntungannya akan digunakan untuk beasiswa di STKIP Pamane Talino, Ngabang, Kalimantan barat, dan karya pendidikan para suster Dominikan di Timor Leste. Ayo beli demi membantu sekolah mereka! “It’s more than a coffee, it’s for social purpose: scholarship!”
Pengumuman dan pesan itu terdengar saat peluncuran DOMINICOFFEE di Kudos Building, Pakuwon Square AK 2/3 Surabaya, 2 Februari 2019.
Dijelaskan, bagi jutaan orang, kopi merupakan tradisi penting di pagi hari yang mendorong awal hari mereka. Mungkin hal itu tidak disadari, namun di balik setiap tegukan kopi, ada kisah menarik yang dimulai di negara tempat kopi itu tumbuh dan berakhir dengan pilihan cangkir yang membawanya ke bibir kalian.
DOMINICOFFEE bertujuan mendukung misi pembangunan sosial dan manusia dari para imam Dominikan di Kalimantan Barat dan para Suster Dominikan di Timor Leste, serta memberi manfaat bagi anak-anak para petani itu. “Ini lingkaran kebaikan.”
DOMINICOFFEE berasal dari biji kopi arabika premium dari Timor Leste, khususnya dari Ermera yang memiliki karakteristik khusus dengan rasa asam manis dan aromatik serta ukuran medium yang cukup unik dan jarang ditemukan di pasaran.
Biji-biji kopi pilihan ditanam di pertanian yang bertanggung jawab dengan bantuan tangan masyarakat Ermera dan hasilnya disangrai dengan mesin sangrai berkualitas guna menghasilkan hasil yang konsisten dan memunculkan keunikan dari setiap bijinya.
Para suster Dominikan di Timor Leste, yang mulai membuka misinya di negara itu tahun 1992, mengupayakan DOMINICOFFEE karena mereka perlu uang untuk “makan” dalam karya pendidikan dan pewartaan yang mereka jalankan untuk anak-anak Timor Leste.
Ide membuat DOMINICOFFEE di Timor Leste muncul saat Sonny, yang seringkali membantu pelayanan para suster di banyak daerah dengan mencari dana, membuat proposal untuk sekolah dan pembangunan kantin di sekolah.
Saat peresmian kantin itu, Sonny, Dewi dan Ellyana datang dari Surabaya dan mereka berpikir bagaimana caranya para suster bisa mendapatkan dana di sana tanpa harus selalu membuat proposal.
Kebetulan Sonny banyak tahu tentang kopi di Timor Leste yang memang memiliki kekhasan rasa dan mutu, dan Ellyana pun bertemu dengan para pengepul kopi. Maka, DOMINICOFFEE menjadi kenyataan.
Ide untuk membantu pendidikan anak-anak di Ngabang melalui kopi itu mulai dengan sebuah percakapan mengenai bagaimana susahnya orang di kampung untuk bersekolah. Maka, “Tidak ada ruginya kita membeli kopi dan membantu orang untuk sekolah. Kalau kopinya baik, kenapa tidak?! terdengar seruan saat peluncuran itu seraya menjelaskan bahwa DOMINICOFFEE bisa ditemui di Dominicoffee (PEN@ Katolik/aop/pcp)