Minggu, Desember 22, 2024
28.6 C
Jakarta

SD Santa Maria dan Santo Yusup Cimahi lestarikan budaya dengan tampilkan Lutung Kasarung

IMG_0357
Pagelaran budaya mengusung cerita rakyat Lutung Kasarung oleh siswa-siswi SD Santa Maria dan SD Santo Yusup Cimahi. Foto PEN@ Katolik/Paulus Didi

Menanggapi Nota Pastoral KWI 2018 dan dalam rangka open house sekolah serta peringatan Sumpah Pemuda,  siswa-siswi SD Santa Maria dan SD Santo Yusup Cimahi, Jawa Barat, yang dijalankan oleh para suster dari Kongregasi Suster-Suster Santo Dominikus di Indonesia lewat Yayasan Santo Dominikus, menggelar pagelaran yang mengusung cerita rakyat Lutung Kasarung.

Gelar budaya di Gedung Pussen Arhanud, Cimahi, 27 Oktober 2018 itu, menurut informasi yang diterima dari kedua sekolah dasar itu, adalah “sarana mengenalkan keragaman budaya Indonesia serta pembentukan karakter para siswa.”

Nota Pastoral KWI 2018 “Panggilan Gereja dalam Hidup Berbangsa – Menjadi Gereja yang relevan dan signifikan” menguraikan sekolah sebagai tempat untuk mengembangkan dan memperkenalkan warisan budaya yang telah dijaga dan dilestarikan turun temurun, tempat membangun persahabatan, persaudaraan, dan tempat menumbuhkan suasana saling memahami.

Dengan memainkan peran-peran itu, kedua sekolah itu yakin bahwa “para siswa bukan hanya memperkenalkan sebuah warisan budaya, tetapi juga belajar disiplin dalam membagi waktu antara belajar dan berlatih,  bersikap sungguh-sungguh dan semakin mengenal sifat orang lain dalam pertemanan.”

Florence Christabella Ndoa, pemeran Putri Purbasari, mengatakan kepada PEN@ Katolik bahwa dia senang penampilan itu, “karena dengan mengikuti gelar budaya ini bertambah pengalaman dan keberanian saya untuk tampil di depan publik, belajar acting memerankan tokoh yang bukan diri saya sendiri, dan semakin mencintai budaya negara sendiri.”

Selain menanamkan cinta budaya negeri sendiri, media ini mengamati bahwa gelar budaya yang dipersiapkan dengan latihan selama tiga bulan itu juga menjadikan sarana kerja sama antara orang tua dan sekolah semakin erat.

Acara pementasan di sore hingga malam itu dibuka dengan tarian Sulih persembahan siswa-siswi TK Santa Theresia dan Modern Dance oleh siswa SMP Santo Mikael, kemudian tarian dari daerah Aceh sampai Papua yang melibatkan 120 siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 serta beberapa siswa SMP Santo Mikael.

Gelar budaya itu dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Pembina Umum Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara, Unit Pendidikan dan Rekayasa Lalulintas dari kepolisian, para sponsor, orang tua siswa, dan peserta didik. (PEN@ Katolik/Suster Sesilia OP)

IMG_0331
Prabu Tapa Agung kepada Purbasari, “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta.” PEN@ Katolik/Paulus Didi
IMG_0342
Purbararang menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. PEN@ Katolik/Paulus Didi
IMG_0392
Beberapa pemain pagelaran cerita rakyat “Lutung Kasarung” PEN@ Katolik/Paulus Didi
IMG_0396
Tarian Yapong. PEN@ Katolik/Paulus Didi
Anak-anak TK Santa Theresia menjadi bagian dari adegan drama. PEN@ Katolik/Paulus Didi
Anak-anak TK Santa Theresia menjadi bagian dari adegan drama. PEN@ Katolik/Paulus Didi
Modern dance SMP Santo Mikael sebagai pembuka acara. PEN@ Katolik/Paulus Didi
Modern dance SMP Santo Mikael sebagai pembuka acara. PEN@ Katolik/Paulus Didi

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini