Suster Mary Prema, superior jenderal Misionaris Cinta Kasih (MC) yang didirikan dan dimiliki oleh oleh Ibu Teresa mengatakan, para suster tidak terlibat dalam penjualan bayi dari sebuah pusat penampungan ibu-ibu tidak menikah di Ranchi, India. Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja India Mgr Theodore Mascarenhas sependapat.
Karena kasus itu, seorang suster MC Teresa dan seorang pekerja di penampungan Nirmal Hriday, yang dikelola oleh para suster MC itu telah ditahan dan pihak berwenang memerintahkan pemeriksaan semua rumah yang dikelola para suster itu. Penahanan awal bulan ini terjadi karena pengaduan sepasang suami-isteri India yang membayar 120.000 rupee kepada karyawan Nirmal Hriday bernama Anima Indwar.
Menanggapi hal itu, Pemimpin Umum MC Suster Mary Prema mengeluarkan siaran pers di hari Selasa, 17 Juli 2018, yang mengatakan bahwa penjualan bayi yang baru lahir itu “tidak ada hubungannya dengan Kongregasi Misionaris Cinta Kasih.”
“Kami sangat sedih mendengar perkembangan terakhir” di rumah MC, tulis suster itu dalam pernyataan resmi itu. “Walaupun kami percaya penuh pada proses peradilan yang sedang berlangsung, kami ingin mengungkapkan penyesalan dan kesedihan atas apa yang terjadi dan keinginan untuk mengungkapkan dengan tegas kecaman terhadap tindakan individu yang tidak ada hubungannya” dengan kongregasi MC.
Meskipun percaya pada hukum dan pengadilan, Suster Prema menyesali “berkembangnya banyak cerita yang dibuat-buat, informasi menyimpang, berita palsu yang tersebar dan sindiran tanpa dasar yang dilontarkan mengenai Suster-Suster Ibu Teresa.”
Dalam siaran pers, Suster Prema bercerita, ketika Karishma Toppo, ibu yang tidak menikah, melahirkan bayinya tanggal 1 Mei di Nirmal Hriday, ia menyatakan dalam pendaftaran bahwa ia akan menyerahkan anaknya ke Komite Kesejahteraan Anak (CWC), otoritas pemerintah tingkat distrik yang bertugas untuk adopsi anak.
Indwar, yang sangat dipercaya oleh para suster, menemani Toppo dan pengawalnya untuk menyerahkan bayi itu ke CWC, tetapi, kata Suster Prema, penampungan atau para suster tidak dapat memastikan apakah anak itu benar-benar diserahkan kepada CWC, karena komite itu tidak mengeluarkan surat tanda terima telah mengambil hak asuh seorang anak.
Ketika ditanya tentang bayi yang diambil oleh CWC tanggal 3 Juli, Indwar mengakui bayi itu dijual di tempat lain. Dia diserahkan ke polisi.
Kemudian terungkap bahwa dari uang 120.000 rupee yang dibayar oleh pasangan yang mengadopsi anak itu, Indwar mengambil 20,000 rupee, yang mengawal 10.000 rupee dan Toppo, ibu biologis, 90.000 rupee guna melanjutkan studinya.
Keesokan harinya, Suster Concelia, penanggung jawab bagian ibu-ibu tidak menikah, dan Suster Marie Deanne, superior Nirmal Hriday ditangkap. Suster Deanne kemudian dibebaskan.
Yang terjadi di Nirmal Hriday itu “menyedihkan, tragis, tercela, tidak dapat diterima,” demikian penyesalan Uskup Theodore Mascarenhas, sekjen Konferensi Waligereja India (CBCI) yang juga uskup pembantu Ranchi. Namun, kongregasi MC “benar-benar tidak terlibat dalam hal ini,” kata uskup itu kepada saluran TV Mirror Now.
Ketika berbicara dengan Vatican News lewat telepon, Uskup Mascarenhas mengatakan bahwa kepentingan pribadi sedang mengeksploitasi isu itu untuk memfitnah Ibu Teresa dan Gereja Katolik.
Ketika ditanya tentang pernyataan resmi Suster Prema, pejabat CBCI itu menguraikan pernyataan suster itu dalam tiga poin. Pimpinan MC telah menyatakan penyesalan dan kesedihan atas apa yang terjadi di pusat ordo itu di Ranchi. Kedua, para suster sama sekali tidak terlibat dan tidak bertanggung jawab atas tindakan-tindakan individu beberapa orang. Terakhir, para suster berdoa untuk peradilan dan mereka “terbuka untuk penyelidikan peradilan yang bebas dan adil.” Mereka juga berdoa bagi semua orang yang memihak mereka dan terus memihak mereka.(pcp berdasarkan Vatican News)
Artikel Terkait:
Kerabat Kerja Ibu Teresa melayani tanpa kata tapi karya nyata
Gereja India rayakan hari raya Ibu Teresa, guru yang paling unggul