Dalam homili Misa di Palexpo Convention Center, saat mengadakan perjalanan apostolik ke Jenewa, Swiss, 21 Juni 2018, Paus Fransiskus menyampaikan pesan pengampunan dan langkah menuju persatuan umat Kristen dengan mengatakan bahwa doa “Bapa Kami” mengajarkan kita untuk menjadi Gereja yang terfokus pada Tuhan, Gereja yang menemukan Roh persatuan dalam pengampunan.
Dalam homili itu, seperti dilaporkan oleh Devin Watkins dari Vatican News, Bapa Suci juga berbicara tentang tiga kata dari doa Yesus, “Bapa Kami,” yakni bapa, roti (makanan, rezeki), dan pengampunan.
Paus Fransiskus mengatakan bahwa doa itu dimulai dengan “Bapa Kami”, yang merupakan “kunci untuk membuka hati Tuhan.” Kata-kata ini, kata Paus, adalah untuk mengingatkan bahwa orang Kristen bukanlah anak yatim atau hidup terisolasi.
“Kata-kata ‘Bapa Kami’ mengungkapkan identitas kita, makna kehidupan kita: kita adalah putra dan putri terkasih Allah,” tegas Paus Fransiskus.
Doa Yesus, lanjut Paus, mengajarkan kita untuk berpikir sebagai Gereja yang terfokus pada “kata Engkau (-Mu) yakni Allah,” yang merupakan “peta jalan untuk kehidupan rohani.” Kita dipanggil, sebagai putra dan putri Allah, untuk “memperhatikan saudara dan saudari kita dalam satu keluarga manusia” … “termasuk yang belum lahir, orang yang lebih tua yang tidak bisa lagi berbicara, orang yang sulit kita memaafkan, orang miskin dan orang yang terbuang.”
Paus Fransiskus kemudian merenungkan kata kedua, yakni roti. Roti itu, kata Paus, “penting untuk kehidupan.” Maka Paus memperingatkan, “Celakalah mereka yang berspekulasi tentang roti!” Paus mengatakan, “kesederhanaan roti” dapat membantu kita menemukan kembali “keperkasaan diam dan doa, ragi kehidupan manusia yang sesungguhnya.”
Paus mengatakan, roti bukan hanya kebaikan material, yang semua orang butuhkan untuk bertahan hidup, tetapi juga sebuah kebutuhan spiritual, yakni “Yesus sendiri.”
Paus menegaskan, “Jika Dia bukan menjadi makanan harian kita, pusat dari hari-hari kita, udara yang kita hirup, maka segalanya tidak ada artinya.”
Akhirnya, Paus Fransiskus berbicara tentang pengampunan, yang “tidak mudah”. Paus mengatakan bahwa pengampunan merupakan karunia timbal balik yang kami berikan kepada orang yang menyakiti kami dan kepada diri kami sendiri.
“Tuhan membebaskan hati kita dari semua dosa, Dia memaafkan semua yang sudah berlalu. Namun dia hanya meminta satu hal dari kita: agar kita pada gilirannya tidak pernah bosan memaafkan. Dia mau agar kita mengeluarkan pengampunan umum untuk dosa-dosa orang lain. ”
Tindakan pengampunan, kata Paus, “juga merupakan karunia yang kita terima dari Tuhan dan dikembalikan kepada-Nya.”
“Pengampunan memperbarui; pengampunan menyebabkan mukjizat.”
Dengan cara ini, kata Paus Fransiskus, “kita akan menjadi lebih seperti Bapa, yang mengasihi tanpa syarat. Dan Dia akan mencurahkan Roh persatuan kepada kita.”(paul c pati berdasarkan Vatican News)
Artikel terkait:
Paus mengingatkan bahwa Tuhan memohon umat Kristen untuk bersatu
Paus berkunjung ke Jenewa dalam Ziarah Ekumenis
Tahta Suci merilis Jadwal Ziarah Ekumenis Paus Fransiskus
Wakil-wakil Katolik dan Protestan membuat dokumen bersama tentang pendidikan