‘Instrumentum Laboris’ atau dokumen kerja Sinode Para Uskup tentang Orang Muda yang dijadwalkan berlangsung di Vatikan 3-28 Oktober 2018, dirilis oleh Sekretaris Jenderal Sinode para Uskup Kardinal Lorenzo Baldisseri bersama dengan tiga pejabat lain pada konferensi pers di Vatikan, 19 Juni 2018.
Menurut laporan Robin Gomes dari Vatican News, dokumen setebal 67 halaman dengan tiga bagian utama, yaitu, mengakui, mengartikan dan memilih perihal panggilan hidup, itu adalah buah dari tahap persiapan panjang yang dimulai dengan pengumuman sinode oleh Paus Fransiskus, 6 Oktober 2016.
Dokumen kerja dari sinode yang bertema “Orang Muda, Iman dan Kebajikan Panggilan” itu merupakan hasil konsultasi dengan Sinode Gereja-Gereja Katolik Timur, konferensi para uskup seluruh dunia, berbagai dikasteri Vatikan dan Kuria Roma serta Persatuan International para Superior Jenderal.
Masukan penting berasal dari daftar pertanyaan online yang ditanggapi oleh lebih dari 100.000 orang muda. Masukan lain datang dari Seminar Internasional tentang Kondisi Orang Muda yang diadakan di Roma September 2017, dan Pertemuan Pra-Sinode Maret 2018 di Roma yang dihadiri 300 orang muda yang juga diikuti secara online oleh 15.000 orang muda lainnya.
Bagian pertama dari “Instrumentum Laboris” itu, yakni mengakui, didedikasikan untuk Gereja yang mendengarkan dan terbuka terhadap realitas dan sejumlah tantangan yang dihadapi orang muda dalam konteks saat ini. Banyak dari tantangan ini, seperti diskriminasi agama, rasisme, ketidakamanan kerja, kemiskinan, kecanduan narkoba, alkoholisme, bully, eksploitasi seksual, pornografi anak dan korupsi .., berasal dari “budaya sampah” dan penyalahgunaan teknologi digital baru yang tersebar luas.
Bagian kedua, yakni mengartikan, berhubungan dengan tema kebaikan panggilan seseorang dalam terang tradisi teologis dan biblis.
Bagian ketiga, yakni memilih, menunjukkan langkah-langkah pertobatan pastoral dan misionaris, dimulai dengan kabajikan laksana Gereja yang pergi keluar.
“Instrumentum Laboris” diakhiri dengan catatan tentang kesucian dengan mengatakan, “masa muda adalah waktu untuk hidup suci” dan orang-orang muda juga dipanggil untuk menjalani Sabda Bahagia dalam kehidupan sehari-hari. Hidup suci harus diusulkan sebagai cakrawala yang dapat diakses oleh semua orang muda.
“Faktanya,” tulis dokumen kerja Sinode itu, “semua orang kudus melewati masa muda mereka, maka baiklah kalau orang muda saat ini menunjukkan bagaimana orang-orang kudus dihidupi di masa muda mereka.”(pcp berdasarkan Vatican News)
Baca juga: