Awal bulan ini, di usia 94 tahun, Emma Morosini mendapat julukan “nenek peziarah” setelah dia menyelesaikan perjalanan ziarah sepanjang 570 mil atau 917,326 kilometer untuk menghormati Santa Perawan Maria dari Guadalupe.
Ziarahnya itu berlangsung selama 40 hari dari Monterrey, di Meksiko timur laut, ke Mexico City. Di sana dia berdoa di Basilika Perawan Maria dari Guadalupe, di depan tilma (mantol kasar yang dipakai suku Indian di Mexico) milik Santo Juan Diego.
Morosini, nenek asli Italia yang sudah 25 tahun lebih melakukan ziarah keliling dunia, tiba sore hari tanggal 12 Mei 2018 di Basilika Perawan Maria Guadalupe di Mexico City, untuk berdoa bagi keluarga-keluarga, bagi orang muda, dan bagi “perdamaian dunia.”
“Nenek peziarah” itu telah mengunjungi tempat-tempat ziarah di Portugal, Spanyol, Polandia, Israel, Brasil dan Argentina.
Selama ziarah, Morosini mulai berjalan setiap hari pukul 6:30 pagi, membawa koper kecil dan payung, dan demi keamanan dia mengenakan rompi reflektif.
Untuk makan, Morosini membawa susu, jus, roti, dan air, seraya menerima sepanjang jalan beberapa sumbangan buah dan sayuran.
Di berbagai titik dalam perjalanannya ia didampingi oleh personel medis dan keamanan sipil atau oleh Polisi Federal Meksiko. Sepanjang rute perjalanannya, dia sering mendapat rumah penginapan dari otoritas kota.
Dalam ziarah tahun 2015 di Argentina, ketika berusia 91 tahun, Morosini mengatakan kepada wartawan bahwa dia sedang berdoa untuk “perdamaian di dunia, untuk orang muda, untuk semua keluarga yang hidup terpisah. Banyak yang terpisah, sebagian hidup bersama tetapi bukan pasangan, atau mereka tidak memiliki anak. Sangat menyedihkan.”
“Nenek peziarah” itu disambut tepuk tangan sesama peziarah ketika dia tiba di Basilika Perawan Maria dari Guadalupe. Sebelum memasuki gereja, wanita itu berlutut, mencium tanah, membuat tanda salib dan berdoa hening selama beberapa saat.(paul c pati berdasarkan Catholic News Agency, 15 Mei 2018, Mexico City, Meksiko)