Tiga wanita muda, Suster Anna Bashir, Suster Mehreen Abbas, dan Suster Reema Ashraf mengucapkan kaul pertama mereka sebagai Suster-Suster Dominikan, dan secara resmi memasuki Kongregasi Sparkill di Bahawalpur, Pakistan, dan mulai menjalani kehidupan religius. Saat ini, 21 suster dalam komunitas itu nampak “gembira” karena dikunjungi anggota-anggota keluarga serta suster-suster dari kongregasi lain.
Ketiga suster itu mengikrarkan kaul di depan Suster Anna Bakhshi OP, Perwakilan Regional Komunitas Sparkill di Pakistan yang merupakan pemimpin komunitas yang sangat dicintai dan dihormati di sana, dalam sebuah Misa, 24 Februari 2018. Misa, yang dirayakan di Gereja Santo Dominikus yang merupakan gereja Katolik utama di Bahawalpur, dipimpin oleh Uskup Multan Mgr Benny Mario Travase dan diiringi paduan suara “berbakat.”
Sebelum mengucapkan kaul, tiga suster yang masih kuliah itu membagikan refleksi mereka tentang apa yang menarik mereka masuk dalam kehidupan religius dan apa yang paling mereka harapkan sebagai seorang suster yang sudah profes.
“Bagi saya, yang menarik saya untuk menjalani kehidupan religius adalah cinta, pelayanan tanpa pamrih, kerendahan hati, dan pengorbanan Yesus. Saya ingin hidup dalam Tuhan selamanya. Tindakan belas kasih dan cinta para suster bagi orang lain menginspirasi saya menjalani kehidupan religius. Sebagai suster berkaul, perlulah bagi saya menjaga kaul yang hendak saya nyatakan. Maka, saya perlu merenungkan empat pilar kehidupan religius (belajar, doa, komunitas, dan kontemplasi) yang membantu saya mendapatkan energi untuk melayani di kebun anggur Tuhan dengan roh yang sama yang Yesus miliki: roh kesetiaan, cinta, tekad, dan pengorbanan diri. Sebagai religius profes, saya akan mengikuti jejak Yesus dan hidup sesuai ajaran kongregasi saya,” kata Suster Anna Bashir OP yang sedang mempersiapkan gelar sarjana
“Kehidupan religius adalah kehidupan yang indah, tentang cinta Tuhan bagi ciptaan-Nya dan umat-Nya. Cinta ini menarik saya datang dalam kehidupan ini, dan saya mau memberikan diri saya sendiri secara bebas untuk cinta Kristus. Tuhan telah memanggil saya untuk memberi diri saya sendiri tanpa pamrih dan untuk menyebarkan Kabar Gembira-Nya, yakni bahwa Tuhan mengasihi kita semua. Saya sudah mengenal Suster-Suster Sparkill sejak kanak-kanak dan mereka membuat saya senang luar biasa untuk masuk kongregasi ini dan melanjutkan warisan sukacita mereka. Sebagai seorang suster yang sudah profes, saya akan mengikuti jejak Yesus dan hidup sesuai ajaran-ajaran baik yang telah diberikan oleh para suster saya. Saya akan pergi ke mana pun sesuai kebutuhan komunitas saya dan saya akan memberi diri saya dengan bahagia dan jujur,” kata Suster Mehreen Abbas yang sedang untuk meraih sarjana bidang Botani, Evolusi Hewan, dan Geografi.
“Cinta dan kemurahan Bapa Surgawi, kerendahan hati Tuhan Yesus Kristus, juru selamat saya, dan semangat-Nya untuk mengangkat orang-orang yang terpinggirkan dan yang ditolak dari masyarakat menarik saya masuk kehidupan religius. Sebagai suster yang profes, saya akan berupaya mengikuti Kristus lebih dekat dengan menjalankan tiga nasihat Injil yakni kemiskinan, kesucian, dan ketaatan. Saya akan membagikan hidup dan semua rahmat saya dengan sepenuh hati saat tinggal di komunitas. Saya berharap belajar lebih banyak tentang spiritualitas Pendiri kami dan karisma para suster awal kami,” kata Suster Reema Ashraf yang sedang belajar untuk meraih master dalam Sastra Inggris.
Ketiga suster itu akan tetap melanjutkan studi mereka dan akan sepenuhnya menjalankan pelayanan mereka saat menyelesaikan studi mereka.
Presiden Para Suster Dominikan Sparkill Suster Mary Murray OP mengatakan, “Di dunia, di mana kehidupan religius sering dianggap ketinggalan zaman, komitmen para remaja putri ini terhadap panggilan mereka dan pertumbuhan komunitas kami adalah tanda-tanda bahwa kehidupan religius masih sangat relevan. Di Pakistan, agama Katolik adalah agama minoritas yang secara luas tidak didukung oleh masyarakat yang lebih besar. Kesaksian para suster kami dalam masyarakat non-Katolik dan pelayanan mereka bagi orang-orang dari semua agama berbicara lantang tentang cinta dan perhatian Tuhan bagi semua orang. Di sana, kongregasi kami memberi harapan kepada dunia bahwa perdamaian dan toleransi itu mungkin, dan bahwa orang-orang dengan latar belakang dan budaya berbeda dapat hidup bersama dengan damai. Kaul pertama Suster Anna, Suster Mehreen, dan Suster Reema adalah hadiah bagi kongregasi kami. Semangat dan antusiasme mereka untuk kehidupan religius terbukti. Semoga mereka selalu diberkati dalam hidup mereka sebagai Suster-Suster Dominikan.” (paul c pati berdasarkan www.op.org)