Sebelum berdoa Ratu Surga di akhir Misa Hari Minggu Kerahiman Ilahi, 8 April 2018, Paus Fransiskus menyalami anggota-anggota umat beriman yang hadir di lapangan Santo Petrus, dan setelah doa itu Paus mengeluarkan seruan khusus untuk perdamaian di Suriah.
Paus Fransiskus berterima kasih kepada semua orang yang berpartisipasi dalam liturgi di hari Minggu itu, terutama Misionaris Cinta Kasih yang berkumpul di Roma untuk sebuah pertemuan. “Terima kasih atas pelayanan kalian!” kata Paus kepada mereka.
Paus juga mengucapkan Selamat Hari Paskah kepada umat Kristiani yang termasuk dalam Gereja-Gereja Timur yang merayakan Paskah hari ini, 8 April 2018. “Semoga Tuhan Yang Bangkit memenuhi mereka dengan cahaya dan kedamaian, dan menghibur komunitas-komunitas yang hidup dalam situasi-situasi yang sangat sulit,” kata Paus kepada mereka.
Pada kesempatan Hari Romani Internasional, Paus Fransiskus juga menyalami orang Rom dan Sinti yang hadir. “Saya memohon perdamaian dan kerukunan bagi mereka yang menjadi anggota bangsa-bangsa kuno ini, dan berharap agar setiap hari bisa terjadi peningkatan budaya perjumpaan, dengan niat baik untuk saling mengenal dan menghormati.” Paus meminta mereka untuk berdoa baginya, dan mengajak mereka untuk berdoa bersamanya untuk bagi saudara-saudari Suriah yang menjadi pengungsi.
Paus juga menyalami semua peziarah yang hadir, seraya menempatkan semua yang hadir di bawah “mantel Maria, Bunda Kerahiman Ilahi.”
Setelah berdoa Ratu Surga bersama umat beriman yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus itu, Paus Fransiskus secara khusus kembali memanjatkan permohonan atas nama Suriah.
Bapa Suci mengatakan kepada mereka yang hadir bahwa kabar buruk datang dari Suriah. Pengeboman di Suriah telah menelan puluhan korban, banyak dari mereka wanita dan anak-anak, kata Paus. Selain itu, ada berita bahwa bom-bom itu mengandung zat kimia.
“Mari kita berdoa untuk semua yang meninggal, untuk yang terluka, untuk keluarga-keluarga yang menderita,” kata Paus Fransiskus, seraya menambahkan “Tidak ada perang yang baik atau perang yang buruk. Tidak ada, tidak ada, yang dapat membenarkan penggunaan instrumen pemusnahan semacam itu terhadap orang-orang dan penduduk yang tidak bersenjata.” (paul c pati berdasarkan laporan-laporan Vatican News)