Di Hari Minggu Palma ini, saat kita merayakan Hari Orang Muda se-Dunia, kita mendengar dengan jelas jawaban Yesus kepada seluruh orang Farisi di masa lalu dan di masa kini, bahkan orang-orang masa sekarang ini, “Jika mereka ini diam, maka batu-batu ini akan berteriak” (Luk 19:40).
Kaum muda yang terkasih, kata Paus Fransiskus dalam homili Misa Hari Minggu Palma di Lapangan Santo Petrus, 25 Maret 2018, “kalian bisa berteriak dalam diri kalian. Kalian boleh memilih ‘Hosana!’ Hari Minggu, agar tidak jatuh ke dalam ‘Salibkan dia!’ hari Jumat … Kalian boleh tidak tetap diam. Kalaupun orang lain tetap diam, kalaupun kami orang tua dan para pemimpin, yang begitu kerap korupsi, tetap diam, kalaupun seluruh dunia tetap diam dan kehilangan sukacitanya, saya bertanya kepada kalian, ‘Akankah kalian berteriak?’”
“Tolong, ambillah pilihan itu, sebelum batu-batu sendiri berteriak,” pinta Paus Fransiskus dalam Misa yang diawali pukul 10 pagi dengan perarakan menuju obelisk (tiang atau monumen Mesir yang tinggi bersisi empat dengan mahkota berbentuk piramida di tengah Lapangan Santo Petrus, bersama orang muda Katolik (OMK) dari Keuskupan Roma dan keuskupan-keuskupan lain pada kesempatan Hari Orang Muda se-Dunia ke-33, yang diadakan di tingkat keuskupan, dengan tema, “Jangan takut, Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah” (Luk 1:30).
Di bawah obelisk itu, Paus memberkati daun-daun palma dan daun-daun zaitun, kemudian berarak kembali bersama OMK dengan daun palma besar ke depan Basilika Santo Petrus untuk memimpin Misa dan Pengenangan Sengsara Tuhan. Di akhir Misa, saat OMK bertugas sebagai pembawa persembahan, dan sebelum Berkat Apostolik, kepada Bapa Suci diberikan kesimpulan dari Rapat Pra-Sinode untuk mempersiapkan Sidang Umum Biasa ke-15 dari Sinode Para Uskup, yang akan diadakan bulan Oktober 2018, dengan tema, “Kaum muda, iman dan pemahaman panggilan.”
Orang muda yang terkasih, kata Paus dalam homili Misa Minggu Palma itu, “sukacita yang Yesus bangkitkan dalam diri kalian adalah sumber kemarahan bahkan kejengkelan bagi beberapa orang, karena orang muda yang penuh sukacita sulit dimanipulasi. Orang muda yang penuh sukacita sulit dimanipulasi!”
Tetapi kini, lanjut Paus, jenis teriakan ketiga adalah mungkin, “Dan beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus: ‘Guru, tegurlah murid-murid-Mu itu’. Jawab-Nya: ‘Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak” (Luk 19:39-40).
Cobaan untuk membungkam orang muda selalu ada, kata Paus seraya mengatakan bahwa orang-orang Farisi sendiri menegur Yesus dan minta kepada-Nya untuk membungkam mereka.
“Ada banyak cara untuk membungkam orang muda dan membuat mereka tidak kelihatan. Banyak cara untuk membius mereka, membuat mereka tetap diam, tidak meminta apa-apa, tidak bertanya apa-apa. ‘Diamlah, kau!’ Ada banyak cara untuk menenangkan mereka, untuk membuat mereka tidak terlibat, untuk membuat mimpi-mimpi mereka tidak menarik dan suram, tidak penting dan tidak bermutu.
Dokumen Pertemuan Pra-Sinode, yang diserahkan kepada Paus Fransiskus oleh seorang pemuda dari Panama, negara yang akan menjadi tuan rumah Hari Orang Muda se-Dunia 2019, seperti dijelaskan oleh Sekretaris Jenderal Sinode Para Uskup Kardinal Lorenzo Baldisseri di Kantor Pers Vatikan sebelum Minggu Palma, merupakan salah satu sumber yang akan disumbangkan untuk mempersiapkan Instrumentum Laboris untuk Sinode itu sendiri.
Selain itu, lanjut Kardinal Baldisseri, kontribusi lain akan diberikan oleh konferensi-konferensi waligereja, Sinode Gereja Katolik Timur dan dokumen-dokumen sintesis yang dihasilkan setelah mendengarkan sesi-sesi yang dilakukan di keuskupan-keuskupan di seluruh dunia.
Hasil kuesioner online yang diajukan kepada orang muda dan intervensi dari seminar internasional mengenai orang muda yang diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal Sinode bulan September 2017 akan juga ditambahkan, disertai pengamatan spontan yang dikirim oleh individu dan kelompok dari seluruh dunia.
Kardinal Baldisseri mengatakan, dokumen yang disusun selama minggu itu, dibagi tiga bagian yang diawali dengan pendahuluan. Bagian pertama berkaitan dengan tantangan dan peluang orang muda di dunia saat ini, kedua tentang iman dan panggilan, tentang pemahaman dan penemanan orang muda, dan ketiga tentang kegiatan pembinaan dan pastoral Gereja.
Menurut catatan kardinal itu, sekitar 15.300 orang muda dari lima benua mengambil bagian dalam pertemuan itu baik secara fisik maupun secara virtual. (paul c pati berdasarkan siaran dari Kantor Pers Vatikan dan media Vatikan lain)