Paus Fransiskus membuka pertemuan Pra-Sinode di Roma pada hari Senin, 19 Maret 2018, dengan mengatakan, “Terlalu sering kita berbicara tentang orang muda tanpa bertanya apa pendapat mereka.”
Bahkan, lanjut Paus, ada yang cenderung “mengidolakan” orang muda, dan ada yang lebih memperhatikan kaum muda “dari jarak yang aman”, bukan membiarkan mereka menjadi pelaku utama masa depan mereka sendiri.
Paus lalu mengutip contoh-contoh Tuhan ketika berbicara melalui orang muda di dalam Kita Suci: Samuel, David dan Daniel, misalnya. Paus mengatakan kepada mereka yang hadir bahwa Gereja membutuhkan mereka, “Kalian telah diundang sebagai wakil orang muda di dunia karena sumbangan kalian sangat diperlukan,” kata Paus seperti dilaporkan oleh Seàn-Patrick Lovett dari Vatican News.
Paus Fransiskus juga menugaskan Gereja “tanpa kecuali” untuk mendengarkan kaum, demi mempersiapkan Sinode Para Uskup Oktober 2018 yang bertema: Orang Muda, iman dan pemahaman panggilan. Paus menegaskan bahwa Sinode yang akan datang adalah juga “Sebuah seruan kepada Gereja untuk menemukan kembali dinamika muda yang baru.”
Paus Fransiskus mengatakan bahwa dia secara pribadi telah membaca beberapa email mengenai kuesioner yang diposting online oleh Sekretariat Sinode dan merasa terpukul oleh tanggapan-tanggapan dari banyak orang muda.
“Seorang gadis mengamati bahwa kaum muda tidak punya rujukan dan tidak ada yang mendorong mereka untuk mengaktifkan sumber-sumber daya yang mereka miliki,” kata Paus. Sementara itu responden sama yang tidak mencantumkan namanya itu menyoroti bahaya-bahaya yang dihadapi orang muda hari ini dan mengakhirinya dengan seruan, “Bantulah dunia muda kita yang semakin berantakan.” Paus menggambarkan tangisan gadis ini sebagai sesuatu yang tulus dan membutuhkan perhatian. “Gereja harus belajar cara-cara baru kehadiran dan kedekatan,” kata Paus.
Paus Fransiskus mengingatkan orang muda bahwa, sepanjang perjalanan ini, kita perlu “berani menempuh jalan baru, meskipun jalan itu penuh risiko.” Ditegaskan, “Kita harus mengambil risiko, karena cinta tahu bagaimana mengambil risiko. Tanpa mengambil risiko, orang muda menjadi tua, dan Gereja juga menjadi tua. Itulah sebabnya kita membutuhkan kalian orang muda, batu-batu yang hidup dari sebuah Gereja dengan wajah muda.”
Paus mengakhiri dengan mengajak orang muda untuk mengungkapkan diri mereka sendiri “secara terus terang dan bebas.” Paus menegaskan, “Kalian adalah pelaku utama dan pentinglah bahwa kalian berbicara secara terbuka. Saya meyakinkan kalian bahwa sumbangan kalian akan diperhatikan secara serius.”(paul c pati berdasarkan Vatican News)