Tunggal Hati Seminari -Tunggal Hati Maria (THS-THM) bertujuan untuk menggembleng orang muda Katolik (OMK) agar makin militan, serta setia kepada Kristus, kepada Gereja Katolik Roma dan kepada orangtua, kata Pastor Aloysius Gonzaga Luhur Pribadi Pr, salah satu dewan pendiri THS-THM dalam Misa pembukaan unit latihan olah raga bela diri THS-THM di Gereja Stasi Santo Petrus Krisologus Bumi Semarang Baru (BSB) yang merupakan bagian Paroki Santa Theresia Bongsari Semarang, 25 Februari 2018.
Dalam perayaan itu, Pastor Luhur menyerahkan Surat Peneguhan bagi tiga pelatih yang ditugaskan di stasi BSB itu, yakni Armindo Soares (THS), Aris Sarmento (THS), dan Kanisiana (THM), yang semuanya merupakan anggota THS-THM Ranting Paroki Baciro Yogyakarta.
Pastor Eduardus Didik Chahyono SJ yang memimpin Misa itu menyambut positif rencana latihan THS-THM di stasi itu. “Kelompok THS-THM ini bisa menambah keragaman pembinaan bagi OMK Besar kemungkinan THS-THM adalah wadah komunitas kategorial pertama di stasi ini. Kegiatan ini selaras dengan mimpi paroki yang ingin semakin menghidupkan kegiatan menggereja di stasi ini,” kata imam itu seraya berharap ada komunitas lain tertarik berkegiatan di stasi itu.
Selain olah raga bela diri, jelas Pastor Didik, dalam THS-THM para peserta akan diajak juga untuk makin akrab dengan kitab suci dan doa. “Latihan THS-THM juga akan membantu pembentukan karakter OMK menjadi makin berkomitmen, bertanggungjawab, disiplin, tekun, dan mudah untuk memusatkan konsentrasi pada hal-hal positif yang ingin dicapainya, serta menyehatkan dan menambah kebugaran bagi generasi muda,” kata imam itu.
Ronald Suitela sebagai pemrakarsa kegiatan menjelaskan, pembukaan latihan THS-THM di Stasi Santo Petrus Krisologus BSB dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan pendampingan OMK. “Sebelum meminta ijin kepada Pastor Kepala Paroki Bongsari, kegiatan ini telah disosialisasikan kepada OMK di Lingkungan Santo Petrus yang merupakan lingkungan terdekat dengan Gereja. Mulanya sekitar 12 anak seusia SMP dan SMA menanggapi ajakan mengikuti latihan THS-THM. Tapi dengan restu kepala paroki dan Misa pembukaan ini, calon peserta bertambah menjadi 25 orang. Melalui olah fisik dan kegiatan pendalaman iman dalam THS-THM ini, kami berharap OMK stasi ini semakin bersemangat dan memiliki kegiatan positif yang beragam,” katanya.
Selain Misa, dilaksanakan pula penanaman pohon Damar (Aghatis Dammara Rich) sebanyak enam pohon, sebagai penanda untuk menarik dan semakin memotivasi peserta ikut berlatih. Peragaan silat juga dilakukan, yang menurut Ronald Suitela, bukan untuk memamerkan kebolehan anggota THS-THM, tetapi justru ingin menampilkan kerendahan hati, karena dengan bersaksi sebagai pendekar Gereja, anggota THS-THM sedang berdoa dalam hati: Bukan sombong yang kucari, hanya iman sebiji sesawi dan inilah kesaksianku.” (Lukas Awi Tristanto)