Sebanyak 300-an pekerja Katolik dari enam paroki se-Dekanat Tangerang mengikuti kegiatan Pra May Day dengan menggelar kegiatan pertandingan futsal jenaka yang dipusatkan di lapangan Sekolah Tarsisius Vireta Kutabumi, Tangerang, 4 Februari 2018, untuk mengawali seluruh rangkaian kegiatan menuju May Day tanggal 1 Mei 2018.
Dalam futsal jenaka itu, kata Ketua Panitia Pra May Day Thomas Yulianto kepada PEN@ Katolik, “para peserta puteri mengikuti pertandingan dengan menggunakan kaca mata hitam sedangkan peserta putera menggunakan penutup mata dengan karton dengan lubang yang sangat kecil, yang semuanya bertujuan untuk memupuk rasa persatuan dan kebersamaan para pekerja Katolik yang ada di Dekanat Tangerang.”
Selain futsal jenaka, yang dibuka dengan doa yang dipimpin Ketua Seksi PSE Paroki Santo Gregorius Agung Paul Zainiputra, Pra May Day akan diisi juga dengan seminar tentang kewirausahaan dan koperasi di Paroki Santo Laurensius Alam Sutera, 25 Februari 2018.
Pra May Day itu dihadiri juga oleh pendamping buruh dari Paroki Santa Odilia, Citraraya, Tangerang, Pastor Sipri Smakur SSCC dan Suster M Immaculata Silalahi SFD, dan para koordinator buruh setiap paroki di dekanat yang dikenal sebagai ‘dekanat buruh’ itu karena menurut data keuskupan dekanat itu merupakan wilayah keuskupan dengan jumlah buruh atau pekerja terbanyak di KAJ.
Menurut rencana, tanggal 8 April 2018 akan dilaksanakan bazar di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Tangerang, dan tanggal 29-30 April 2018 di Paroki Santo Gregorius Agung, Kutabumi. Pada puncak May Day, 1 Mei 2018, akan dilaksanakan Misa yang dipimpin Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo dan dilanjutkan dengan dialog bersama uskup.
Suster Immaculata Silalahi mengatakan, selama ini kongregasinya mendampingi para buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja. Fokus pelayanan yang dilakukan adalah pelatihan ekonomi rumahtangga, mengunjungi dan memberikan motivasi dalam menghadapi kehidupan ini. “Kami dari SFD melayani dengan hadir bersama di tengah-tengah mereka,”’ kata Suster Imma.
Pastor Sipri Smakur menambahkan bahwa dia selalu hadir pada setiap kegiatan buruh di parokinya yang tergabung dalam suatu komunitas atau wadah sendiri, bukan di bawah seksi PSE.(Konradus R Mangu)