
KATEKISMUS GEREJA KATOLIK
38. Dengan nama apa Allah mewahyukan Diri-Nya?
Allah mewahyukan Diri-Nya kepada Musa sebagai Allah yang hidup, ”Allah Abraham, Allah Iskak, Allah Yakub” (Kel 3:6). Allah juga mewahyukan kepada Musa nama-Nya yang gaib ”Aku adalah Aku (YHWH)”. Sudah sejak zaman Perjanjian Lama, Nama Allah yang tak terkatakan ini diganti dengan gelar ilahi Tuhan. Jadi, manakala Yesus disebut Tuhan di dalam Perjanjian Baru, Ia tampil sebagai benar-benar Allah.
Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 203-209, 230-231
39. Apa Allah itu satu-satunya yang ”ada”?
Karena makhluk menerima segalanya dari Allah, mereka ada dan kepunyaan mereka dari Allah. Hanya Allah dalam Diri-Nya sendiri merupakan kepenuhan dari yang ada dan dari setiap kesempurnaan. Allah itu ”Dia yang ada” tanpa awal dan tanpa akhir. Yesus mewahyukan bahwa Ia juga menyandang nama ilahi ”Aku ada” (Yoh 8:28).
Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 212-213
40. Mengapa pewahyuan Nama Allah itu penting?
Dalam mewahyukan nama-Nya, Allah memberitahukan kekayaan yang ada di dalam misteri ada-Nya yang tak terkatakan. Hanya Dia sendirilah yang dari kekal sampai kekal. Dia mengatasi dunia dan sejarah. Dialah yang membuat langit dan bumi. Dia adalah Allah yang setia yang selalu dekat dengan umat-Nya untuk menyelamatkan mereka. Dialah kekudusan tertinggi, ”penuh dengan belas kasihan” (Ef 2:4), selalu siap untuk mengampuni. Dialah yang spiritual, transenden, mahakuasa, personal, dan sempurna. Dia adalah kebenaran dan cinta.
”Allah itu pengada sempurna yang tak terbatas, yaitu Tritunggal ”
(Santo Turibus dari Montenegro)
Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 206-213