Seorang mahasiswi beragama Islam terkesan saat mengikuti kegiatan sosial menyambut Natal. “Rasanya seru ikut berbaur dengan umat agama lain. Dan adalah indah jika dapat berbagi dengan orang lain,” kata Syafaatun Naim saat membantu aksi sosial pembagian paket kebutuhan bahan pokok bagi umat Katolik di Paroki Santa Theresia Bongsari, Semarang.
“Saya pengen ikut acara sosial itu karena saya ingin lebih dekat dengan umat beragama lain. Dengan ikut acara sosial menyambut Natal itu saya dapat nambah wawasan, supaya tidak berfikir dangkal, tidak menjadi fanatis beragama yang sempit dan bisa memperkuat rasa toleransi,” lanjut mahasiswi jurusan studi agama-agama dari Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Syafaatun yang datang bersama temannya, Febian Nurkhalifah, menceritakan bahwa sejak kecil dia tinggal di kalangan Muslim dan yang ditanamkan adalah bergaul dengan umat Muslim saja. “Saya tidak diajarkan mengenal umat yang lain,” katanya kepada PEN@ Katolik di sela-sela membantu menyalurkan paket kebutuhan bahan pokok kepada umat yang membutuhkan.
Aksi sosial itu diselenggarakan umat Paroki Santa Theresia Bongsari sebagai ungkapan sukacita menyambut hari raya Natal. Umat Paroki Santa Theresia Bongsari Semarang ingin berbagi suka cita agar kegembiraan sungguh dialami oleh seluruh umat secara nyata.
Sebanyak 200 paket kebutuhan bahan pokok dibagikan kepada yang membutuhkan saat itu. Selain itu, ada 30 paket kebutuhan pokok yang dibagikan untuk warga korban banjir di Simongan, Gedungbatu, Semarang, sekitar tiga kilometer dari gereja.
Syafaatun berpesan agar teman-teman mahasiswa dan siapapun untuk terlibat dalam karya bersama untuk orang yang membutuhkan. “Buat teman-teman sejurusan program studi dan yang lain, coba luangkan waktumu beberapa jam untuk memperdalam toleransi. Luangkanlah waktumu untuk lebih dekat dengan umat beragama lain. Kesediaan berjumpa dan bekerja sama dengan umat beragama lain akan berguna bagi kepentingan bersama, bermanfaat untuk bangsa dan negara,” tegasnya.
Selain membagi paket kebutuhan bahan pokok, dalam acara 17 Desember itu panitia menggelar pasar murah yang diselenggarakan oleh komunitas Kelompok Doa Michael Catholic. Hasil penjualan barang-barang itu digunakan untuk merayakan Natal bersama siswa-siswi yang kurang mampu.
Pastor Paroki Bongsari Eduardus Didik Chahyono SJ mengapresiasi kegiatan yang melibatkan mahasiswa dari agama lain dengan mengatakan bahwa itu mencerminkan semangat membangun kerukunan di tengah masyarakat.
Anggota Dewan Paroki Bongsari Natalis Utomo mengatakan, selain berbagi dengan yang berkekurangan, upaya itu juga dalam rangka untuk “membangun kerukunan.”(Lukas Awi Tristanto)