KATEKISMUS GEREJA KATOLIK
573. Apakah ada keberatan terhadap doa?
Kecuali pemahaman yang salah mengenai doa, banyak orang berpikir bahwa mereka tidak mempunyai waktu untuk berdoa atau berdoa itu tidak ada gunanya. Mereka yang berdoa dapat kehilangan semangat menghadapi berbagai kesulitan dan kegagalan. Untuk mengatasi aneka rintangan tersebut, diperlukan kerendahan hati, kepercayaan, dan ketekunan.
Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 2726-2728, 2752-2753
574. Apa saja kesulitan-kesulitan dalam doa?
Sering kali, doa kita dipersulit oleh pikiran melayang. Ia mengalihkan perhatian kita dari Allah dan dapat juga menyingkapkan apa yang membuat kita bergantung. Untuk itu, hati kita harus dengan rendah hati kembali kepada Allah. Sering kali, doa terancam oleh kekeringan. Siapa yang dapat mengatasi kekeringan, juga dapat setia kepada Allah meski tanpa hiburan yang dirasakan. Kejenuhan adalah satu bentuk kemalasan rohani yang disebabkan oleh berkurangnya kewaspadaan dan kecermatan hati.
Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 2728-2733, 2754-2755
575. Bagaimana kita dapat memperkuat kepercayaan kita sebagai anak?
Kepercayaan kita sebagai anak diuji jika kita berpikir bahwa kita tidak didengarkan. Karena itu, perlulah kita bertanya kepada diri kita sendiri, apakah Allah itu betul-betul Bapa yang kehendak-Nya kita cari untuk kita laksanakan, ataukah hanya alat untuk memenuhi keinginan kita. Jika doa kita dipersatukan dengan doa Yesus, kita akan tahu bahwa Dia memberikan kepada kita jauh lebih daripada sekadar anugerah ini atau itu. Kita menerima Roh Kudus yang mengubah hati kita.
Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 2734-2741, 2756