Senin, Desember 23, 2024
26.7 C
Jakarta

Cinta tanah air harus dimulai dari anak-anak dengan tiga cara dan pengawasan orangtua

Kebangsaan
Kapolda Banten Brigjen Polisi LĀ  Sigit Prabowo sedang tanya jawab dengan seorang peserta Kelas VII

Mencintai tanah airĀ  bukan pekerjaan sulit bagi anak-anak. Cukup anak-anak bersikap anti narkoba, menggunakan internet yang sehat dan membangun kerukunan antarteman merupakan bentuk cinta tanah air yang nyata. Namun, ketiga bentuk nyata itu tidak bisa dilepaskan dari peran orangtua dalam wujud pengawasan dan arahan, antara lain mendorong anak-anak untuk bergaul dengan rekan sebaya agar tidak menjadi egois karena internet, dan peka akan perubahan sikap yang terjadi pada anak-anak.

Selain itu, anak-anak harus mendapat keteladanan dan menghargai mereka yang berjasa terutama dengan belajar sejarah. Jika generasi baru tidak pernah mendapat arah untuk belajar sejarah, Indonesia kelak akan dipimpin oleh orang-orang yang tidak tahu tentang Indonesia, generasi yang tidak tahu akan pahlawannya.

Demikian kesimpulan pertemuan kebangsaan yang diikuti sekitar 150 putra altar puteri sakristi (PAPS) kelas VI-XI di Gereja Katolik Santa Helena Lippi Karawaci, Tangerang, 12 November 2017. Kapolda Banten Brigjen Polisi L Sigit Prabowo, Direktur Bidang Narkoba Polda Banten Kombes Polisi Y Hernowo, Pastor Adi Pramono OSC, dan anggota DPRD Banten Ananta Wahana hadir dalam acara bertajuk “Iman dan Pelayanan di Era Digital” yang dimoderatori oleh AM Putut Prabantoro.

“Anak-anak harus bermain bersama temannya dan bukan dengan gadgetnya. Anak-anak harus mengetahui lingkungannya baik keluarga, rumah dan sekolah. MerekaĀ  harus belajar hidup serta tumbuh bersama dan menjauhi pergaulan yang tidak sehat. Semakin banyak bergaul, anak-anak bisa memilih dan membedakan mana teman yang baik dan mana yang tidak. Kalau hal ini tidak dibiasakan, anak-anak akan berhadapan dengan musuh yang tak nampak,ā€ kata Sugit Prabowo.

Untuk mencegah pengaruh buruk internet, lanjutnya, orangtua harus mendampingi anak-anak sehingga pengaruh buruk dari pergaulan dengan internet bisa dicegah. Orangtua juga bisa melihat beberapa tanda bahwa anaknya sudah kecanduan narkoba, yakni malas sekolah, tidur larut malam, tidak mau belajar, tidak fokus, tidak mau makan, gerak gerik mencurigakan, dan mulai belajar mencuri, jelasnya.

ā€œDisiplin, rajin belajar, bergembira, bermain dalam keceriaan yang perlu kalian alami. Jangan tidak bergaul dengan teman-teman. Kalian juga harus bisa memilih teman yang baik atau yang tidak baik,ā€ minta Sigit Prabowo kepada anak-anak yang hadir.

Untuk membangkitkan cinta tanah air, polisi itu mengadakan berbagai gimik dan tanya jawab tentang Pancasila dan pengetahuan umum tentang Indonesia. Anak-anak pun diajak menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.

Ananta Wahana mengatakan dalam dialognya dengan anak-anak bahwa yang paling utama dalam pergaulan sesama teman adalah kerukunan. ā€œDengan kerukunan, hal-hal positif atau baik akan muncul. Kerukunan adalah kebutuhan semua orang dan itu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yang ujungnya adalah prestasi,ā€ jelasnya.

Bahkan dia menegaskan bahwa anak-anak tidak mengharapkan adanya prestasi kalau tidak rukun. ā€œKalau rukun apa saja bisa dilakukan, dicapai dan diraih. Tetapi kerukunan tidak mungkin terwujud kalau saling membedakan warna kulit, suku, ras dan agama. Semua sama tidak ada bedanya. Lalu kerukunan juga akan memunculkan sikap positif, saling tolong menolong, saling menghormati, saling mengasihi dan bukan membenci. Hidup kita menjadi berarti kalau diri kita berguna bagi orang lain dan bukan hanya untuk diri kita,ā€ tegas Ananta Wahana.

Menurut Pastor Adi Pramono OSC, adalah kewajiban pemuka agama untuk membangun dan membentuk generasi baru Indonesia yang mencintai tanah airnya, mencintai Pancasila dan kebhinnekaannya. ā€œWujud nyata dari itu semua adalah kerukunan, perdamaian, tolong menolong, solidaritas tanpa sekat-sekat. Dengan demikian Indonesia seperti apa yang diinginkan oleh orangtua harus terwujud dalam dunia anak-anak,ā€ kata imam itu.

Bahkan ditegaskan bahwa tidak mungkin membangun Indonesia yang rukun dan damai kalau orangtua atau pemimpinnya tidak rukun, ā€œatau kalau orangtua mengajari atau memberi contoh kepada anak-anak sikap yang bertolak belakang dari sikap yang ditanamkan kepada mereka,ā€ kata Pastor Pramono OSC.(***)

Kebangsaan 1
Kapolda Banten Brigjen Pol L Sigit Prabowo berfoto bersama seluruh peserta

 

 

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini