Paus Fransiskus menyampaikan ucapan belasungkawa atas pembunuhan jurnalis dari Malta, yang tengah menyelidiki korupsi di antara para politisi terkemuka di negara pulau kecil di Mediterania itu.
“Sedih atas kematian tragis Daphne Caruana Galizia, Yang Mulia Paus Fransiskus berdoa untuk istirahat kekalnya, dan meminta Anda menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarganya,” tulis Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin dalam telegram yang dikirim atas nama Paus kepada Uskup Agung Malta Mgr Charles Scicluna.
“Kepada Anda, Bapa Suci juga memastikan kedekatan spiritualnya dengan orang-orang Malta di saat sulit ini, dan memohon berkat Tuhan atas bangsa ini,” tulis kardinal itu.
Caruana Galizia, blogger terkenal dan kritikus pedas terhadap pemerintah dan pihak oposisi, terbunuh di hari Senin, 16 Oktober 2017, dalam ledakan dahsyat yang menghancurkan mobilnya saat dia meninggalkan rumahnya di daerah pedesaan di bagian utara Malta yang sangat Katolik itu.
Polisi Malta mengatakan tanggal 19 Oktobner 2017 bahwa mereka percaya Caruana Galizia dibunuh dengan bom yang terpasang di bawah mobilnya, namun dikendalikan dari jarak jauh.
Pembunuhan jurnalis berusia 53 tahun itu mengejutkan negara itu. Tiga putranya meminta pengunduran diri Perdana Menteri Joseph Muscat. Caruana Galizia adalah salah satu kritikus paling keras terhadap Muscat. Dia sedang berupaya mengungkapkan hubungan istrinya serta anggota-anggota pemerintahannya dengan perusahaan shell di Panama. Tuduhan itu ditolak oleh Muscats.
Uni Eropa, yang juga beranggotakan Malta, dan sekelompok pakar hak asasi manusia PBB menuntut penyelidikan independen yang cepat atas pembunuhan itu.(pcp berdasarkan Radio Vatikan)