“Dalam permenungan singkat, saya mengatakan, saya belajar banyak baik politik dan lain-lain, agar kita semua mempunyai mata yang jeli, telinga yang tajam, daya pikir yang cerdas dalam rangka menyapa situasi gerak umat kita dan masyarakat kita di Indonesia.”
Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko berbicara dalam Misa Pelantikan DPD Vox Populi Institute (Vox Point) Indonesia Jawa Tengah di Semarang. “Kita ingin mewujudkan iman itu secara serius, secara nyata, melalui pergulatan yang sangat diwarnai oleh ciri khas kita sebagai seorang awam,” lanjut uskup agung itu dalam homili.
Mgr Rubi mengatakan dalam Misa 31 Agustus 2017 bahwa dirinya sangat bergembira ketika mendengar berita berdirinya Vox Point di Jawa Tengah. “Spontan saya mengatakan dalam hati, ‘bagus’. Ada dukungan dalam diri saya. Ada kegembiraan. Inilah yang persis kita harap-harapkan, inilah persis yang kita nanti-nantikan, yaitu bagaimana umat Katolik menghidupi iman dan mewujudkannya dalam kegiatan sangat konkret dan sangat khas, khas awam berupa pelayanan di bidang politik.”
Betapa pentingnya menjadi rasul awal, tegas uskup agung, karena tujuan kerasulan awam adalah mewujudkan iman, berjaga-jaga terus agar iman akan Yesus Kristus tidak mati, tapi diwujudkan dalam membela bangsa dan negara ini. “(Kita) mencoba mengupayakan negara kita agar tetap sungguh-sungguh sesuai rencana awal yang diwarnai kebebasan, kesatuan dan keadilan dan kesatuan bersama,” kata Mgr Rubi.
Mgr Rubi berharap agar Vox Point bisa bertumbuh dan berkembang dan menyuarakan suara rakyat, “mampu menyuarakan di tengah kesulitan-kesulitan yang kita bayangkan sebagai ‘srigala-srigala’ yang ingin memporakporandakan bangsa kita,” dan agar “Ketajaman kita untuk menangkap sinyal-sinyal dan keberanian kita untuk menyuarakannya dan memperjuangkannya menjadi bentuk perwujudan iman yang paling konkret di tengah masyarakat Indonesia.”
Pengurus DPD Vox Point Jawa Tengah dilantik dan diminta mengucapkan komitmen sebagai pengurus.
RY Kristian Hardianto yang terpilih sebagai ketua DPD Vox Point Jawa Tengah menyatakan rasa syukur karena Gereja sungguh kaya dengan potensi. “Kaya dengan potensinya yang demikian luar biasa, khususnya nilai-nilai Kristiani kita, nilai-nilai kasih kita dan nilai-nilai yang bisa kita tawarkan kepada bangsa dan negara ini,” katanya.
Kristian pun berharap agar Vox Point bisa memberikan sumbangsih, “bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk Gereja dan juga untuk negara sehingga kita bisa berkontribusi minimal di Jawa Tengah.”
Ketua Umum Nasional Vox Point Indonesia Yohanes Handoyo Budhisedjati berharap agar pengurus Jawa Tengah sebagai anggota baru dalam Komunitas Vox Point “senantiasa berkolaborasi dengan organisasi-organisasi lain dan bersinergi untuk memberikan manfaat bagi Gereja dan bangsa.”
Salah satu ciri Vox Point yang penting, tegasnya, adalah sebagai lembaga yang bertujuan untuk mengajak kaum awam Katolik supaya tidak alergi terhadap politik, “bahkan juga mendorong awam Katolik terjun ke dunia politik.” Untuk mewujudkan hal-hal itu, diperlukan langkah-langkah konkret, terstruktur dan terukur, salah satunya adalah yang dilakukan Vox Point untuk membuat umat Katolik mengerti, memahami dan menumbuhkan minat berpolitik, “melalui edukasi politik berupa penyelenggaraan sarasehan, seminar, dialog, lokakarya, maupun simposium.”
Pengawas Dewan Pimpinan Nasional Vox Point Indonesia, Eusabius Binsasi berharap setiap organisasi Katolik, baik ormas keagamaan maupun organisasi dalam Gereja mempunyai spirit khusus. “Kalau tidak, saya yakin mereka pasti akan berlomba-lomba menunjukkan diri sebagai kelompok elit,” yang katanya merupakan “awal kehancuran.”(Lukas Awi Tristanto)