PEKAN BIASA XXI (H)
Santo Raymundus Nonnatus; Andreas dari Borgo Sansepolcro Biarawan
Bacaan I: 1Tes. 3:7-13
Mazmur: 90:3-4.12-13.14.17
Bacaan Injil: Mat. 24:42–51
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga. Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”
Renungan
Guru yang baik akan meneladankan hal-hal baik kepada muridnya dan berdoa agar muridnya akan melakukan hal-hal baik yang telah dilakukannya. Pendidikan bukan hanya soal mengajarkan, tetapi terutama melakukan dan mempraktikkan apa yang diajarkan. Tidak cukuplah memenuhi kepala anak dengan teori. Akan lebih berhasil jika anak itu belajar membuktikan dan mengalami kebenaran teori itu.
Hal menarik yang diungkap Paulus adalah bahwa ia mengingatkan umat Tesalonika untuk hidup dalam kasih sebagaimana mereka telah mengalami kasih darinya. Paulus telah mengajar dan memberikan teladan kasih kepada mereka. Sebagai orang yang telah berada jauh dari mereka, dan merindukan untuk bertemu kembali, Paulus mengharapkan mereka telah bertumbuh dan berkembang dalam kasih yang diteladankannya itu.
Yesus mengingatkan sikap dasar seorang murid, yakni kesiapsiagaan dalam menantikan datangnya hari Tuhan. Para murid hendaknya menjadi hamba yang setia dan bijaksana yang siap sedia melakukan hal yang harus dilakukannya sebagai seorang hamba. Mereka yang setia, bijak dan siap sedia akan selamat dan berbahagia. Apa yang diajarkan Yesus bukan sekadar teori dan nasihat belaka. Sejarah hidup-Nya adalah sejarah hidup seorang Hamba Yahweh yang siap sedia melaksanakan kehendak bapa-Nya. Semoga kita pun demikian. Kata-kata dan nasihat kita memang kuat pengaruhnya, tetapi teladan baik kita lebih memikat orang.
Ya Allah, berilah aku hikmat kebijaksanaan untuk mengajarkan hal-hal baik dan melakukannya dengan baik pula. Amin.
Renungan Ziarah Batin 2017