Senin, Desember 23, 2024
26.1 C
Jakarta

Rabu, 16 Agustus 2017

jesus

PEKAN BIASA XIX (H)

Santo Benediktus Yoseph Labre; Santo Stefanus dari Hungaria

Bacaan I: Ul. 34:1-12
Mazmur: 66:1-3a.5.816-17
Bacaan Injil: Mat. 18:15-20

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya: “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.  Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”

Renungan

Soekarno dan Soeharto adalah dua mantan presiden yang mengalami hari-hari akhir hidupnya sebagai sesuatu yang bukan ’happy ending’ seperti dalam film-film. Mereka meninggal sebagai orang yang dinilai gagal membawa bangsa ini ke realisasi cita-cita bangsa.

Musa, pemimpin besar bangsa Israel sejak dari Mesir, tidak bisa menikmati tanah terjanji. Ia hanya diperkenankan Allah untuk memandang tanah itu dari kejauhan. Ia meninggal dalan kerinduan akan tanah yang dijanjikan Allah kepadanya dan bangsa Israel. Semua itu karena Musa pernah menyakiti hati Allah dengan ketidakpercayaannya itu. Pengalaman Musa adalah pengalaman manusia yang bisa jatuh dalam dosa di mata Allah. Namun, Yesus mengajarkan kepada kita bahwa orang yang berdosa mestinya ditegur dan diarahkan ke jalan yang benar. Jika orang itu berkeras hati, pakailah orang lain, bahkan jemaat, untuk meyakinkan dia akan kesalahannya dan untuk membuatnya bertobat.

Tidak ada orang yang dapat menegur Musa. Siapa yang dapat menegur Soekarno dan Soeharto pada zamannya? Mari selamatkan bangsa kita dari kekeliruan dan kekhilafan orang dengan mau dan berani menegur atau mengoreksi mereka secara benar.

Ya Allah, berilah aku kemauan untuk menegur kesalahan orang dan berilah aku pula kerelaan untuk memaafkan kesalahan mereka. Amin.

Renungan Ziarah Batin 2017

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini