Keluarga besar Ordo Fratrum Minorum (Saudara Dina, OFM) Provinsi Indonesia belum lama ini berduka karena meninggalnya Pastor Yohanes Ladju OFM di Rumah Bina Transitus, Depok, Keuskupan Bogor, tanggal 19 Juli 2017.
Menurut informasi yang dihimpun PEN@ Katolik, Pastor Yan Ladju OFM kelahiran Pagal, Flores, NTT, 19 Februari 1948, telah lama menderita sakit (gula). Kondisi ini menyebabkan kondisi fisiknya semakin lemah dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Carolus Jakarta.
Meskipun demikian, pastor yang dikenal suka melayani umat ini tetap setia melayani sejumlah komunitas yang menjalankan retret, rekoleksi dan pelayanan pembinaan lainnya. Bahkan tiga hari sebelum meninggal dunia, Pastor Yan masih memimpin Misa di Paroki Santo Paulus Depok, karena saat itu kepala paroki sedang bertugas ke luar negeri.
Tanggal 18 Juli 2017, Pastor Yan mengeluh karena cuaca sangat dingin di Transitus Depok. Pastor Yan pun memakai jaket putih dan sempat berjalan-jalan di lorong rumah pembinaan frater OFM itu. Sejumlah karyawan yang bekerja di Transitus menuturkan, sekalipun kondisi belum pulih, imam itu jarang mengeluh tentang tugas-tugas yang dilakukan di rumah pembinaan. Bahkan ketika ditanya oleh rekan-rekan saudara OFM, Pastor Yan hanya mengatakan “Saya masih kuat.”
Pada malam sebelum istirahat, seorang frater OFM beberapa kali mengetuk pintu kamar Pastor Yan karena mau mengingatkan bahwa imam itu akan membawakan renungan pagi saat doa bersama para frater, namun karena tidak ada respon, frater itu berpikir Pastor Yan sedang menyiapkan renungan dan tidak perlu diganggu.
Sekitar pukul 22.00, seorang frater ingin mengingatkan lagi dengan cara mengetuk pintu. Tapi, lagi-lagi tidak ada respon. Karena sudah larut malam, frater itu mengatakan mungkin ia sedang menyiapkan renungan. Dia pun mengurungkan niatnya untuk mengganggu.
Keesokan harinya, 19 Juli 2017, saat doa pagi bersama hendak dilakukan, Pastor Yan belum bangun. Setelah disepakati, pintu kamarnya dibuka paksa. Mereka menemukan Pastor Yan sedang menggunakan jubah putih sambil memegang handphone dan tidak bernyawa lagi.
Ratusan umat datang silih berganti melayat pastor yang pernah bertugas sebagai Kepala Paroki Santo Paulus Depok itu. Banyak umat dari paroki lain pun berdatangan. Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM datang memberikan penghormatan dan memimpin Misa di malam harinya.
Setelah semalam disemayamkan di Transitus Depok, imam ini dibawa ke Gereja Katolik Santo Paulus Depok agar bisa mendapatkan penghormatan terakhir dari seluruh umat. Tanggal 20 Juli 2017 dirayakan Misa Pemakaman dipimpin oleh Provinsial OFM Indonesia Pastor Mikhael Peruhe OFM dan Uskup Terpilih Pangkalpinang Mgr Adrianus Sunarko OFM, Pastor Ignasius Wagut OFM, Pastor Martin Jenarut Pr dan puluhan imam OFM. Jenazah Pastor Yan Ladju dimakamkan di Pemakaman Kalimulya Depok.
Sosok Yan Ladjur, kata Pastor Mikhael Peruhe OFM, adalah sosok pastor yang setia dengan segala tugas yang diberikan oleh kongregasi. Contohnya, “ketika mendapatkan tugas perutusan di Paroki Karot, Manggarai, Pastor Yan mengembangkan ekonomi umat dengan membiasakan umat memelihara sapi dengan sistem bagi hasil dan itu berhasil dengan baik,” kata Pastor Mikhael seraya menegaskan bahwa Pastor Yan getol melakukan upaya pemeliharaan lingkungan dengan mengembangkan tanaman organik.
“Pastor Yan adalah teladan kesetiaan dalam menghidupi panggilan sebagai Fransiskan,” kata Provinsial OFM. Kesetiaan dalam panggilan terlihat dari tugasnya di beberapa tempat lain seperti di Jayapura, Yogyakarta (sebagai magister saudara muda OFM), dan di sejumlah tempat lain sebagai kepala paroki.
Sejak 2010 hingga 2017, Pastor Yan mendapat tugas sebagai Penanggungjawab Pusat Spiritualitas dan Pendamping Nasional Ordo Fransiskan Sekuler.
Theresia Nabit, adik kandung Pastor Yan Ladju, mengatakan kepada PEN@ Katolik bahwa Pastor Yan adalah sosok sangat rendah hati dan peduli kepada keluarga dan seluruh umat yang digembalakannya. “Ketika mendapat tugas sebagai pastor, ia selalu mengunjungi umat dan mendengarkan keluhan seluruh umatnya,” katanya.
Sejumlah umat Paroki Santo Paulus Depok sependapat bahwa Pastor Yan adalah “teladan penuh setia dalam menghidupi panggilannya.” (Konrad R Mangu)