PEKAN BIASA X (H)
Santo Gregorius Barbarigo
Bacaan I: 2Kor. 5:14-21
Mazmur: 103:1-2.3-4.8-9.11-12; R:8a
Bacaan Injil: Mat. 5:33–37
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata: “Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, atau pun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”
Renungan
Tuhan itu pengasih dan penyayang. Dia baik dan tidak mengingat-ingat kesalahan kita. Dia tidak pernah menyimpan dosa dan kesalahan kita dan tidak menghukum kita setimpal kesalahan kita. Sesudah dosa kita diampuni, kita menjadi ciptaan baru, menjadi manusia baru. Kita hidup dalam kasih-Nya. Inilah keyakinan Paulus dan itu pula yang diwartakannya.
Paulus menjadi pelayan perdamaian, rasul yang mewartakan kebaikan Tuhan. Dia mewartakan kebaikan Tuhan, karena dia sendiri sudah mengalaminya. Mengalami kasih Kristus berarti hidup secara baru: tidak ada sumpah palsu. Banyak orang kini bersumpah, tapi tidak melakukan apa yang dikatakan dalam sumpah itu. Betapa banyak pejabat yang dihukum karena melanggar sumpahnya. Tidak ada gunanya bagi kita bersumpah demi Tuhan jika kita tidak melaksanakannya. Yesus menuntut kita berkata jujur: Katakanlah ”ya” atau ”tidak”, selebihnya berasal dari si jahat.
Seorang penulis Romawi, Ulpianus, berkata ”honeste vivere” – hiduplah dengan jujur. Hidup yang jujur ini berkaitan erat dengan hidup yang baik (bene vivere) dan hidup yang bahagia (beate vivere). Semoga kita dapat hidup jujur mulai dari hal-hal kecil dan dari dalam keluarga kita sendiri.
Ya Tuhan, semoga aku hidup jujur dan tidak bersumpah palsu. Semoga aku tidak lupa akan kebaikan-Mu dan memuji-Mu setiap saat. Amin.
Renungan Ziarah Batin 2017