Selasa, November 5, 2024
26.1 C
Jakarta

Jumat, 16 Juni 2017

sermon-mount-jesus-christ

PEKAN BIASA X (H)

Santa Yulita dan Cyriacus; Santa Lutgardis;

Santa Yohanes Fransiskus Regis

Bacaan I: 2Kor. 4:7-15

Mazmur: 116:10-11.15-16.17-18; R: 17a

Bacaan Injil: Mat. 5:2732

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata: “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzina. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzina dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zina, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zina.”

Renungan

Orang sering berpendapat penderitaan dan kesulitan menjadi halangan untuk menjadi murid Yesus. Paulus melihat sebaliknya. Semuanya itu dilihatnya dalam hubungan dengan sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus. Paulus sendiri mengalami banyak hambatan, kesulitan, penindasan, dan penderitaan, tetapi ia tetap percaya pada Kristus. Dan ia selalu bersyukur. Karena itu ia berani bersaksi dan mewartakan Injil tanpa lelah. Kata Paulus, penderitaan justru dapat mendekatkan kita kepada Kristus. Bila kita ikut serta dalam penderitaan Kristus, maka kita ikut serta pula dalam kemuliaan-Nya. Allah yang membangkitkan Kristus, akan membangkitkan kita juga.

Dalam Injil, Yesus berbicara tentang zina, penyesatan, dan perceraian. Semuanya ini berasal dari hati yang berahi dan sesat. Karena itu, pentinglah menilai hati, sebab hati akar segala kejahatan. Bila hati kita baik, maka perbuatan kita juga baik. Iktikad yang baik pasti memberikan nilai positif bagi hidup kita. Di era digital ini, sangat baiklah kita merawat hati dan menjaga mata untuk tidak melihat atau memposting hal-hal yang tidak baik di media cetak dan elektronik.

Ya Tuhan, tolonglah aku memiliki hati yang bersih agar hidupku menjadi warta gembira bagi orang lain. Amin.

Renungan Ziarah Batin 2017

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini