Paus Fransiskus dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertemu di Vatikan pada hari Rabu, 24 Mei 2017, membahas isu-isu perdamaian, dialog antaragama dan kebebasan beragama, serta peran Gereja Amerika dalam pendidikan, perawatan kesehatan dan dukungan bagi kaum imigran.
Philippa Hitchen dari Radio Vatikan melaporkan bahwa pemimpin Amerika itu menghabiskan waktu setengah jam dalam percakapan dengan Paus Fransiskus di balik pintu tertutup di Istana Apostolik, sebelum bertemu dengan Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin dan Sekretaris Hubungan dengan Negara-Negara atau Menteri Luar Negeri Tahta Suci Uskup Agung Paul Gallagher.
Sebuah pernyataan Kantor Pers Vatikan mengatakan, dalam perjalanan perjumpaan yang penuh keramahan itu, kedua orang itu membahas hubungan bilateral yang terjalin baik antara AS dan Tahta Suci. Mereka juga berbicara tentang “komitmen bersama mereka mendukung kehidupan, kebebasan beragama dan kebebasan hati nurani.”
Pernyataan itu mengungkapkan harapan terjadinya “kerjasama yang baik antara Negara Bagian dan Gereja Katolik di Amerika Serikat,” yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat “di bidang kesehatan, pendidikan dan bantuan untuk kaum imigran.”
Juga dilaporkan bahwa Paus dan Presiden Trump bertukar pandangan mengenai urusan internasional dan mengenai peningkatan perdamaian melalui negosiasi politik dan dialog lintas imam, dengan menyebut secara khusus situasi di Timur Tengah dan perlindungan terhadap umat Kristen.
Trump, yang didampingi istrinya Melania, juga anak perempuan dan menantu laki-lakinya, sedang menjalani bagian ketiga dari tur Kepresidenan selama sembilan hari yang telah membawa mereka ke Arab Saudi, Israel dan Palestina.
Setelah audiensi kepausan, Trump melakukan tur ke Basilika Santo Petrus dan Kapel Sistina, sebelum bertemu dengan Presiden Italia Sergio Mattarella dan dengan Perdana Menteri Paolo Gentiloni.
Sementara itu, Melania Trump mengunjungi Rumah Sakit Anak-Anak “Bambin Gesù” di Roma, sedangkan putri presiden, Ivanka, dijadwalkan bertemu dengan para korban perdagangan manusia bersama dengan para anggota komunitas awam Katolik Sant’Egidio di Roma.
Sebuah laporan lain dari Vatikan mengatakan, pertemuan dua dari antara pemimpin yang paling berpengaruh di dunia itu bertemu, bercakap-cakap dan berjabat tangan dengan keramahan dan senyuman di wajah mereka. “Aku tidak akan melupakan apa yang dikatakannya kepadaku,” kata Presiden Trump setelah pertemuan itu.
Sementara itu, Ibu Negara AS Melania Trump yang beragama Katolik memohon kepada Paus Fransiskus untuk memberkati sebuah Rosario.
Ketika jabat-tangan pertama, Presiden Trump berkata, “Adalah suatu kehormatan yang amat besar berada di sini.” Sementara itu, Paus mengatakan kepada Presiden Trump, “Kita memerlukan perdamaian,” sambil menyerahkan sebuah medali “simbol perdamaian”. (pcp berdasarkan Radio Vatikan dan SH)