Jumat, November 22, 2024
28.1 C
Jakarta

Kamis, 13 April 2017 

Yesus membasuh kaki para murid1

KAMIS PUTIH (P)

Santo Martinus I, Paus;

Santa Margaretha dari Metola

Bacaan I: Kel. 12:1-8.11-14

Mazmur: 116:12-13.15-16bc.17-18; R: 1Kor. 10:16

Bacaan II: 1Kor. 11: 23-26

Bacaan Injil: Yoh. 13:115

Sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”

Renungan

Yesus tidak ingin murid-murid-Nya melupakan pesan kasih-Nya, yang menjadi dasar dari seluruh hidup dan karya keselamatan-Nya. Sebagai Guru yang baik, Yesus sadar umumnya murid-murid cenderung menganggap omongan-Nya sulit dimengerti, karena itu Dia tidak omong banyak, Dia berbuat. Dan Dia memilih membasuh kaki murid-murid-Nya untuk menyampaikan pesan inti.

Pertama, tak ada pesan kasih yang lebih jelas daripada perbuatan kasih. Kedua, dengan dibasuh oleh Yesus kita harus ambil bagian dalam hidup dan kasih-Nya dan siap melayani dalam kerendahan hati. Kita juga harus berani merelakan gengsi kita, yang sering menjadi tembok pemisah antar generasi, kelas, suku, agama, agar bisa saling bertemu dan mengasihi. Ketiga, dengan mau dibasuh kaki oleh Yesus, kita pun harus mau saling membasuh kaki, dan tidak segan membasuh kaki (melayani) siapa saja.

Mari kita berjaga dengan Yesus malam ini, bukan hanya karena berbelas kasih kepada-Nya, namun agar kita semakin memahami misi-Nya. Bersama Yesus kita juga mau dalam doa bergulat dengan ketaatan kita pada Bapa:

“Ya Bapa-Ku jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi” (Luk. 22:42). Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini