Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Jakarta (Komkep KAJ) Pastor Albertus Yogo Prasetianto Pr mengatakan tugas komisi yang dipimpinnya adalah memberikan inspirasi, motivasi dan stimulus kepada seluruh anggota Orang Muda Katolik (OMK) di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), agar mereka memiliki semangat dalam melayani dan dalam menghadapi perkembangan zaman yang sangat cepat berubah.
Oleh karena itu, sepanjang tahun 2016 tim Komkep KAJ telah melakukan kunjungan ke berbagai paroki untuk memberikan penjelasan tentang keberadaan dan cara kerja OMK serta berdialog dengan OMK paroki, kata Pastor Yogo di sela-sela temu OMK Paroki Santo Gregorius Agung Kuta Bumi, Tangerang, 12 Maret 2017.
Kunjungan ke Paroki Gregrorius Agung adalah kunjungan paroki ketiga sejak awal 2017. Melalui kunjungan itu, jelas Pastor Yogo, dia bersama timnya semakin menyadari dan memahami prosedur kerja dan struktur kepengurusan OMK dalam suatu paroki.
“Program yang dicanangkan OMK paroki kadang-kadang tidak dapat terlaksana, karena kurang komitmen anggota OMK, yang rata-rata pelajar dan mahasiswa yang mungkin memiliki keterbatasan waktu untuk terlibat,” kata imam itu seraya mengakui bahwa anak-anak berusia antara 13- 35 tahun praktis masih memiliki kesempatan untuk lebih fokus belajar.
Pengajar Seminari Menengah Wacana Bhakti Pejaten itu mengakui ada wadah OMK paroki yang sangat aktif dan ada yang mesti terus-menerus dimotivasi dan diberikan inspirasi oleh Dewan Paroki.
Pastor Yogo juga mengingatkan bahwa Komkep KAJ sedang mempersiapkan ajang pertemuan Orang Muda Katolik se-Asia (Asian Youth Day, AYD) 2017, dan KAJ juga menjadi satu tempat untuk live-in.
Acara tiga tahunan yang akan berlangsung 30 Juli hingga 9 Agustus 2017 dengan pusat di Yogyakarta itu akan dihadiri 3.000 OMK dari 29 negara di Asia.
Mengomentari tema AYD 2017 “Joyful Asian Youth! Living the Gospel in Multicultural Asia,” imam itu mengatakan bahwa tema itu mengajak OMK se-Asia untuk terus mengedepankan nilai-nilai positif di tengah masyarakat yang semakin modern dan majemuk.
“Seluruh OMK diajak untuk bisa beradaptasi dengan lingkungannya dan menjadi corong dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi dalam perbedaan,” kata Pastor Yogo seraya berharap OMK dapat menjadi teladan dalam memahami dan mengemban nilai moral positif di tengah keberagaman masyarakat Asia. (Konradus R Mangu)