PEKAN PRAPASKAH II (U)
Santa Eufrasia; Besato Ludovikus dari Casoria
Bacaan I: Dan. 9:4b-10
Mazmur: 79:8.9.11.13; R:103:10a
Bacaan Injil: Luk. 6:36–38
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Renungan
Yesus mengajak kita bersikap murah hati seperti Bapa dan tidak mudah menghakimi sesama. Bukan berarti menutup mata terhadap kesalahan sesama, tetapi kita diimbau untuk tidak munafik: hanya mampu melihat kesalahan sesama, namun enggan mengoreksi diri (bdk. Luk. 6:41-42). Memang terlalu sering kita menghakimi sesama, mengkritik dengan pedas di belakangnya serta menyebar fitnah tanpa bukti dan alasan yang wajar. Sering kita merasa sempurna dan superior sehingga tidak menaruh kasih terhadap kesalahan sesama. Bukannya memberi pengampunan dan membantu mereka mengatasi kesalahannya, kita malah tidak senang jika mereka bertobat dan berlaku benar. Maka, doa Daniel (9:4b-10) menjadi contoh yang bagus bagaimana kita harus lebih sering mengoreksi diri di hadapan Allah dan mohon kasih pengampunan-Nya.
Berlaku murah hati tidak terbatas pada kerelaan berbagi harta milik, namun juga tercermin dalam sikap saling mengasihi, penuh pengertian, toleransi, menerima perbedaan dan saling mengampuni. Semakin kita murah hati, maka semakin banyak pula kita menerima kemurahan dari Allah dan sesama (bdk. Mat. 5:7).
Ya Tuhan, kekanglah lidah, hati, dan pikiranku dari keinginan menghakimi sesama agar tidak menjadi congkak, sebab aku pun tidak sempurna. Aku mohon, ampunilah aku selalu, seperti aku pun harus mengampuni yang bersalah kepadaku. Amin.