Senin, Desember 23, 2024
29.1 C
Jakarta

Rabu, 8 Maret 2017 

sign-of-jonah

PEKAN PRAPASKAH I (U)

Santo Yohanes de Deo; Santo Yulianus dario Toledo;

Santo Folemon dan Apolonios; Santo Petrus Obazin

Bacaan I: Yun. 3:1–10

Mazmur: 51:3–4.12–13.18–19; R:19b

Bacaan Injil: Luk. 11:29–32

Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: ”Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Yunus!”

Renungan

Yunus tidak bisa lari dari panggilan Allah. Secara misterius, ia tiba di Niniwe guna memberitakan pertobatan dan pengampunan Allah. Sungguh ajaib, bangsa itu memaklumkan puasa, menandai dirinya dengan abu, dan berdoa siang-malam kepada Allah. Dan Allah membatalkan hukuman-Nya.

Seperti Yunus, Yesus – seluruh ajaran dan karya pelayanan-Nya – merupakan panggilan untuk bertobat dan membarui diri secara radikal (metanoia – Yun.). Ia datang untuk mengajak kita bertobat dan percaya kepada Allah (bdk. Mrk.1:15). Melalui banyak mukjizat-Nya, Yesus memanggil kita untuk bertobat; bukan karena takut mendapatkan hukuman, tetapi karena mengenal dan mengimani bahwa Allah adalah kasih, dan di dalam kasih akan selalu ada pengampunan dan hidup.

Mengapa mereka—dan juga kita pada masa ini—masih sulit untuk sungguh bertobat? Karena pertobatan itu bukan soal melihat, mendengar, ketidaksiapan, tetapi soal kemauan. Maka, permenungan kita hari ini adalah: Maukah kita, seperti Ratu dari Selatan dan penduduk Niniwe, untuk berbalik dari dosa dan kembali kepada Allah? Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Allah pun akan selalu memberikan rahmat pengampunan di awal pertobatan kita.

Ya Tuhan, semoga di masa Prapaskah ini, pikiran, hati dan kehendakku Dikau bentuk dan ganti dengan yang baru agar selalu ada kerinduan untuk bertobat. Panggil aku lebih nyaring lagi untuk mendengar dan merasakan kasih kerahiman-Mu. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini