Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengatakan manusia tidak terhindar dari sakit, maka umat beriman harus menyadari bahwa keadaan sehat atau pun sakit adalah rahmat dan dalam sakit pun setiap orang perlu bersyukur. Pengalaman orang lumpuh yang disembuhkan Yesus menjadi ajakan bahwa manusia harus tetap bersyukur karena sakit pun bisa merasakan kasih Tuhan.
Mgr Suharyo berbicara dalam peringatan Hari Orang Sakit Sedunia ke-25 Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) di aula Rumah Sakit Sint Carolus, Jakarta, 11 Februari 2017. Kapelan Rumah Sakit Sint Carolus Pastor Markus Gunardi OFM dan Pastor Yustinus Sudarminta SJ yang menjadi anggota Perhimpunan St Carolus menjadi konselebran Misa itu.
Merayakan Hari Orang Sakit Sedunia, tegas Mgr Suharyo, membuktikan bahwa Gereja menegaskan komitmen untuk tetap melayani orang sakit. Paus Fransiskus sendiri dalam pesan Hari Orang Sakit Sedunia 2017 mengajak umat beriman dalam keadaan sakit dan menderita untuk saling meneguhkan iman. Selain itu ditegaskan, perayaan itu menjadi kesempatan bagi para pelayan kesehatan untuk bersyukur kepada Tuhan karena turut ambil bagian pelayanan kasih buat pasien.
Peringatan itu juga digabungkan dengan peringatan Bunda Maria menampakkan diri kepada Santa Bernadeth. “Sosok Bernadeth adalah wanita sederhana, tapi penampakan itu mengangkap kepercayaan dirinya dan selanjutnya dia menjadi tokoh pewarta, pendoa bagi umat beriman,” kata uskup agung.
Uskup agung itu mengaitkan homilinya dengan bacaan Injil tentang orang lumpuh yang digotong oleh empat orang dan terpaksa harus membongkar atap karena kerumuman banyak orang membuat tidak ada lagi tempat untuk membawa orang itu kepada Yesus. Melihat orang lumpuh itu dibawa dengan cara itu Yesus lalu menyembuhkan orang lumpuh itu.
Melihat contoh Santa Bernadeth dan keempat pembawa orang lumpuh itu, Mgr Suharyo menegaskan bahwa pesan Hari Orang Sakit Sedunia adalah memberikan perhatian, menyapa kelompok yang sakit dan menderita. “Kasih Allah bukan hanya saat sehat tapi juga saat orang mengalami sakit,” lanjut uskup.
Dokter Veronica Felnditi yang menjadi ketua panitia mengharapkan pelayan kesehatan di lembaga kesehatan tetap setia dalam pelayanan. Dia berharap agar perhatian kepada yang sakit bukan hanya diberikan oleh petugas medis. “Setiap orang yang mendampingi yang sedang sakit di rumah harus juga mendampingi dengan penuh kasih,” katanya.
Utusan dari sejumlah paroki di KAJ yang membidangi kesehatan juga hadir. (Konradus R Mangu)