PEKAN SEBELUM EPIFANI (P)
Santo Anterus, Santo Fulgensius;
Peringatan fakultatif Nama Yesus yang Tersuci
Bacaan I: 1Yoh. 2:29–3:6
Mazmur: 98:1.3c–4.5–6; R: 3cd
Bacaan Injil: Yoh. 1:29–34
Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, ia melihat Yesus datang kepadanya. Maka katanya, ”Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelumaku. Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel.” Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: ”Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.”
Renungan
Mengikuti Allah berarti menjadi anak-anak-Nya. Inilah kebanggaan dan sukacita kita. Jika kita benar-benar bersukacita menjadi anak-anak-Nya, maka kita akan menempatkan rasa bahagia itu sebagai pegangan hidup kita. Kebanggaan itu akan membuat kita tidak mudah untuk putus asa. Anak-anak Allah tidak mudah putus harapan. Anak-anak Allah akan lebih bersemangat dalam mengatasi godaan dosa, sebab bagi mereka Allah dan sukacita lebih penting dari semuanya (bdk. 1 Yoh. 3:3).
Betapa bahagia Yohanes diizinkan mempersiapkan jalan Tuhan Yesus. Ia bersukacita karena Ia boleh menjadi pelayan Tuhan. Kedekatan dengan Yesus justru makin membuatnya rendah hati dan ”tau diri” bahwa Ia hanyalah hamba dan berbahagia sebagai orang yang berada di bawah-Nya. Marilah kita menjadi pribadi rendah hati seperti Yohanes, yang memberikan dirinya untuk kemuliaan Allah. Menjadi pelayan Tuhan di dunia ini dapat membuat kita bahagia dengan cara apa saja.
Ya Allah, jadikanlah aku pribadi yang menyenangkan hati-Mu dengan hidupku yang baik. Semoga aku boleh menjadi alat yang mendekatkan seluruh keluargaku kepada-Mu, juga sahabat yang membuat orang-orang di sekitarku memuliakan nama dan kebaikan-Mu. Amin.