PEKAN ADVEN I
Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam
dan Pelindung Karya Misi (P)
Bacaan I: 1Kor. 9:16-19.22-23
Mazmur: 117:1.2; R: Mrk. 16:15
Bacaan Injil: Mrk. 16:15-20
Pada suatu hari, Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka: ”Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Renungan
Hari ini kita memperingati Santo Fransiskus Xaverius, imam Yesuit yang membaktikan diri bagi karya misi di Asia. Dengan semangat pewartaan Injil, ia pergi ke India, Indonesia, hingga Jepang. Pewartaan Injil adalah hidup dan matinya. Ia memberikan hidupnya untuk melaksanakan perintah Yesus untuk pergi ke seluruh dunia supaya semua orang mengenal Kristus, percaya kepada-Nya, dan memperoleh keselamatan. Santo Fransiskus memberikan diri untuk menjadi rasul sejati tanpa pamrih yang melakukan segalanya demi Injil.
Kiranya Santo Fransiskus Xaverius sangat menghayati perutusan para murid Yesus. Menjadi murid berarti menjadi utusan. Tugas utamanya adalah membentangkan jalan Tuhan ke seluruh dunia, layaknya prajurit atau duta yang membentangkan jalan bagi Raja atau Presiden yang hendak mengunjungi suatu tempat. Sebagaimana layaknya seorang duta, para murid dibekali kuasa Sang Raja. Satu hal yang harus selalu dipegang sebagai pedoman, para utusan tidak memperjuangkan maunya sendiri melainkan pesan dari junjungannya. Oleh karena itu, hari ini kita bisa belajar dari militansi Santo Fransiskus Xaverius dan menantang diri untuk berani menjadi duta Tuhan demi kemuliaan nama-Nya.
Ya Tuhan Yesus, tuntunlah aku supaya aku selalu menjadi utusan-Mu yang setia, taat, dan bersemangat mewartakan Injil-Mu kepada sesama melalui kesaksian hidup harianku. Amin.