Paus Fransiskus mengirimkan telegram kepada Superior Jenderal Serikat Yesus, Pastor Arturo Sosa Abascal SJ, seraya mengungkapkan “rasa belasungkawa yang tulus” atas kematian Pastor Peter Hans Kolvenbach SJ, mantan pemimpin Serikat Yesus.
Pastor Kolvenbach meninggal di Beirut, 26 November 2016, beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-88. Imam itu lahir di Druten, Belanda, 30 November 1928.
Dalam telegram, yang dikirim atas namanya sendiri, Paus Fransiskus mengenang “kesetiaan integral (dari Pastor Kolvenbach) kepada Kristus dan Injil-Nya,” dipadukan dengan “komitmen murah hati dalam menjalankan jabatannya dengan semangat pelayanan bagi kebaikan Gereja.”
Dalam telegram yang ditangani Paus Fransiskus sendiri di Kota Vatikan, 27 November 2016 itu, Paus meyakinkan Pastor Sosa bahwa Paus akan terus “berdoa, seraya memohon, melalui belas kasihan ilahi, perdamaian abadi” bagi Pastor Kolvenbach.
Di awal telegram itu Paus menulis, “Mendengar berita kematian penuh iman dari Pastor Peter Hans Kolvenbach SJ, mantan Superior Jenderal Serikat Yesus, saya ingin mengungkapkan rasa berbelasungkawa yang tulus kepada Anda dan kepada seluruh keluarga Jesuit.”
Sedangkan pada kalimat terakhir telegram itu Paus Fransiskus mengatakan akan hadir secara rohaniah pada upacara pemakaman, dan “dengan tulus hati saya memberikan Berkat Apostolik kepada Anda, saudara-saudaramu, dan mereka yang ikut berduka karena kehilangan ini.”
Para Superior Jenderal SJ dipilih oleh Kongregasi Jenderal Serikat Yesus yang berlangsung karena pemegang jabatan tertinggi dalam Serikat Yesus mengundurkan diri, pensiun atau meninggal. Para Superior Jenderal dipilih untuk seumur hidup dan hampir semua yang terpilih menjalaninya seperti itu, kecuali Pastor Pedro Arrupe SJ (mengundurkan diri karena alasan kesehatan) dan kedua penggantinya yakni Pastor Peter Hans Kolvenbach SJ dan Pastor Adolfo Nicolás SJ.
Tanggal 2 Oktober 2016, Kongregasi Jenderal ke-36 berlangsung di Roma, mengadakan pertemuan atas undangan Superior Jenderal Nicolás, dan kongregasi itu memilih Pastor Arturo Sosa SJ sebagai Superior Jenderal ke-31.
Tak lama setelah kematian itu, Pastor James Martin SJ menulis bahwa berita kematian orang besar itu sudah sampai di Kuria Jesuit di Roma. “Peter-Hans Kolvenbach SJ, Superior Jenderal Serikat Yesus (1983-2008) meninggal di Beirut. Setelah beberapa tahun penuh gejolak di bawah kepausan dari Santo Yohanes Paulus II, dengan tangan terampil dan diplomatik Pastor Kolvenbach memulihkan rasa keseimbangan antara Serikat Yesus dan Vatikan. Tak terhitung utang Serikat Yesus kepadanya saat itu.”
Pastor James Martin SJ yang lahir 29 Desember 1960 adalah penulis dan editor Majalah Yesuit bernama “America, the National Catholic Review”. Kini imam itu tinggal di Komunitas Yesuit di Manhattan.
Tetapi bagi saya, bagian paling menyentuh dalam tugasnya sebagai superior jenderal adalah bagaimana dia meninggalkan jabatan. Dia adalah Superior Jenderal Jesuit pertama yang mengundurkan diri, dan banyak orang mengatakan pengunduran dirinya membuka jalan bagi pengunduran diri Paus Benediktus XVI. Setelah dia digantikan oleh Pastor Adolfo Nicolás, kepadanya ditanyakan apa yang akan dia lakukan selanjutnya. “Apa pun yang diminta oleh superior saya,” kata imam itu.
Akhirnya, dia menjadi asisten pustakawan di Universitas Santo Yoseph di Beirut. “Saya sering mengatakan kepada wartawan bahwa sebuah cerita besar bisa ditulis tentang bagaimana salah satu orang paling kuat dalam Gereja sekarang bekerja sebagai asisten pustakawan,” tulis Pastor James Martin SJ. “Tapi itu tidak akan pernah bisa ditulis,” kata seseorang yang mengenal baik Pastor Kolvenbach. “Kenapa tidak?” tanya Pastor James Martin. “Dia tidak akan pernah mau berbicara tentang dirinya. Dia terlalu rendah hati,” jawab orang itu.
Tahun 1988, datanglah Pastor Kolvenbach ke novisiat di Boston sebagai bagian dari kunjungan kepada para Jesuit Amerika. Saat itu Pastor James Martin SJ bertanya, “Pastor Jenderal, bagaimana hendaknya kita tingkatkan panggilan?” Saat itu Pastor Martin berpikir Superior Jenderal SJ itu akan mengatakan perlu lebih banyak iklan, lebih banyak perekrutan atau lebih banyak direktur panggilan. Namun kenyataannya dia mengatakan, “Jalanilah panggilan Anda sendiri dengan sukacita!”(pcp berdasarkan Radio Vatikan dan America)