PEKAN BIASA XXXIII
Peringatan Wajib SANTA PERAWAN Maria Dipersembahkan kepada Allah (P)
Santo Nikola Giustiniani
Bacaan I: Why. 14:1-3.4b-5
Mazmur: 24:1-2.3-4ab.5-6; R: 6
Bacaan Injil: Luk. 21:1-4
Di bait Allah, tatkala Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.”
Renungan
Ada banyak kisah haru tentang kepedulian orang-orang sederhana untuk sesamanya yang juga membutuhkan. Seorang nenek renta penjual tisu masih mau berbagi untuk pengemis yang membutuhkan. Seorang penarik becak, yang tinggal di pinggiran rel kereta api, masih peduli menyekolahkan beberapa anak kurang mampu seperti dirinya.
Pemberian dan kepedulian sekecil apa pun memberikan kebahagiaan untuk orang lain. Semangat berbagi dan peduli bukanlah sebuah tindakan yang diberikan karena kelebihan yang ada pada diri kita. Dalam segala kekurangan dan kesederhanaan hidup, kita pun dapat memberikan sesuatu bagi orang lain yang membutuhkan. Yesus mengajarkan sikap kepedulian yang lahir dari ketulusan dan kesederhanaan untuk mau berbagi dan berbela rasa.
Dalam situasi masyarakat dewasa ini, sikap berbagi dan mau peduli dengan orang lain hendaknya menjadi sebuah sikap yang mesti dinyatakan. Sikap demikian hendaknya lahir dari sikap beriman dan kesetiaan akan Yesus, Sang Anak Domba yang telah menyucikan kita dengan Darah-Nya yang kudus. Karena itu, segala kelekatan dan cinta diri dienyahkan agar dapat memperoleh kekudusan dan kesucian, serta mendapatkan hidup baru sebagai pengikut yang telah ditebus-Nya.
Tuhan Yesus, Engkau mengajarkan kepedulian dan pemberian diri bagi sesama. Bantulah aku untuk meneladani semangat cinta-Mu dalam hidup dan karyaku. Amin.