Anggie Novita Sari (26) adalah satu-satunya guru yang beragama Islam sejak tahun 2013 bergabung di SMAK Frateran Maumere Flores NTT. Selama ini dia salut dengan toleransi kehidupan beragama di sekolah asuhan Frater Bunda Hati Kudus (BHK).
“Saya merasa sangat dispesialkan berada di antara para guru, karyawan dan peserta didik yang sembilan puluh sembilan persen beragama Katolik. Saya merasa tidak pernah dikucilkan. Maka saya salut sekali pada toleransi beragama di sekolah asuhan Frater BHK ini,” kata Sarjana Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi dari Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2012 itu.
Anggie, kelahiran Madura 1 November 1990, mengaku bahwa selama berada dalam Keluarga Besar SMAK Frateran Maumere (Smater) dirinya merasa nyaman. Rasa nyaman itu, jelas alumni SMA Negeri I Kamal Madura itu, “terbit berkat keramahan dan rasa persaudaraan antarguru.”
Wanita itu pun melihat para peserta didik Smater adalah anak-anak yang hebat, “bukan hanya dalam bidang kognisi, tetapi juga dalam hal sikap dan tingkah laku.”
Istri dari Serda TNI Angkatan Laut Novy Dwi Susanto itu mengatakan, “Saat kami saling bertemu di sekolah maupun di luar sekolah mereka selalu memberi sapaan dan senyuman yang penuh keakraban.”
Sedangkan para peserta didik bangga melihat instruktur senam berirama itu. Di mata mereka, Anggie yang sejak bulan Juli 2015 diangkat sebagai Guru Tetap Yayasan Mardi Wiyata, adalah sosok guru terfavorit. Hal itu nampak ketika Hari Guru Nasional tahun 2014 dan 2015 di Smater. Angket para peserta didik memilih Ibu Anggie sebagai guru terfavorit dua tahun berturut-turut.
Ketua OSIS Smater Agnes Yohalina mengatakan terpilihnya Anggie sebagai guru terfavorit karena dia berjiwa muda dan memiliki spirit yang tinggi. “Selain itu dia dekat dengan semua peserta didik tanpa pilih kasih. Bu Anggie adalah guru yang sangat menghargai perbedaan,” ujar Agnes.(Yuven Fernandez)