Seluruh anggota PUKAT (Kelompok Profesional dan Usahawan Katolik) KAJ diminta untuk tetap matang dalam beriman kepada Yesus. “Hidup iman yang telah lama berarti iman yang terus bertahan, dan diharapkan semakin kuat dan mantap.”
Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia Pastor Agus Ulahayanan Pr berbicara homili Misa Forum Jumat Pertama PUKAT KAJ di Sanggar Prathivi, Pasar Baru, Jakarta, 2 September 2016. Sekitar 50 anggota termasuk Ketua PUKAT KAJ Ina Susanti menghadiri Misa itu.
Pastor asal Ambon itu menyinggung Bacaan Injil tentang anggur tua yang lebih baik. “Ini menandakan kematangan. Yang matang itu identik dengan semakin baik dan sempurna. Demikian juga soal beriman kepada Yesus. Semakin lama semakin kuat,”’ harap imam itu.
Imam itu juga menyinggung nasi yang sudah jadi bubur. “Tapi, ketika bubur itu diberikan bawang, gula, dan bumbu lainnya maka akan terasa enak. Juga emas. Semakin emas dibakar, akan semakin kelihatan kemurniaannya,” kata Pastor Agus.
Pastor Agus juga berbicara tentang kesusahan dalam perjalanan hidup manusia. “Ketika ada kesulitan, orang semakin sadar bahwa ia harus berusaha keluar dari kesulitan dan yakin kekuatan Tuhan akan menolong atau membantu,” kata imam itu seraya menambahkan bahwa manusia senantiasa mengalami godaan sangat berat untuk senantiasa berpasrah kepada Yesus, padahal Dia menentukan arah dan jalan hidup manusia asal manusia percaya kepada-Nya.
Sesudah Misa, peserta mendengarkan talk show kesaksian dari Surya Tjandra, Dosen Fakultas Hukum Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, yang mengalami kegagalan dalam proses pencalonan sebagai Komisioner KPK belum lama ini.
Meski gagal menjadi anggota Komisioner KPK pada proses pemilihan tahun lalu, namun ia bersyukur karena begitu banyak pengalaman yang diperoleh melalui proses itu, bahkan “pembelajaran untuk menyiapkan diri kembali mengajukan diri sebagai anggota Komisioner KPK pada periode mendatang,” kata pria lulusan S3 di Leiden, Belanda, yang juga berniat bergabung dalam suatu partai politik pada tahun 2019. (Konradus R. Mangu)