Senin, Desember 23, 2024
29.1 C
Jakarta

Kamis, 25 Agustus 2016

berjagalah

PEKAN BIASA XXI (H)

Peringatan Wajib Santo Ludowikus; Santo Yosef dr Calasanz;

Beata Maria dari Yesus Tersalib

Bacaan I: 1Kor. 1:1-9

Mazmur: 145:2-3.4-5.6-7; R:1

Bacaan Injil: Mat. 24:42-51

Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya: ”Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepa­damu: Sesungguhnya tuannya itu akan meng­angkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”

Renungan

Satu hal yang bisa kita gali dalam perumpamaan hari ini adalah tentang kualitas hidup seorang hamba dan tugasnya. Di katakan, hamba dalam kisah ini sebagai seorang yang setia dan bijaksana. Dua hal ini harus ada bersama-sama, tidak bisa dipisahkan karena yang satu akan memperkaya yang lain. Dengan tambahan kebijaksanaan, maka nilai kesetiaan tidak menjadi sebuah ketaatan buta. Sebaliknya, dengan tambahan kesetiaan, maka nilai kebijaksanaan tidak hanya menjadi pencarian diri yang sia-sia dalam hidup, karena ada suatu keterarahan, yaitu kesetiaan pada Allah sendiri.

Tugas seorang hamba dalam kisah ini digambarkan sebagai orang yang memberi makan kepada orang-orang lain. Hamba dalam kisah ini bisa dikisahkan sebagai Gereja, termasuk diri kita. Memberi makan juga adalah simbol dari tugas Gereja yang harus memberi kehidupan dan menjaga kehidupan bagi anggota-anggotanya. Inilah tugas kita sebagai orang beriman, yaitu menjaga dan menjamin kehidupan sesama, bukan sibuk dengan kehidupan kita sendiri.

Tuhan Yesus, ajarlah aku untuk terus setia dan bijaksana dalam menjalankan tugasku sebagai hamba yang Kaukasihi, hamba yang bijaksana dan setia. Amin.

Artikel sebelum
Artikel berikut

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini