PEKAN BIASA XXI (H)
Santa Rosa da Lima, Perawan; Santo Filipus Benizi
Bacaan I: 2Tes. 2:1-3a.13b-17
Mazmur: 96:10-13; R:13ab
Bacaan Injil: Mat. 23:23-26
Pada waktu itu Yesus bersabda, ”Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.”
Renungan
Dalam kritikannya Yesus memberikan suatu solusi, bukan asal kritik. Seperti kita temukan dalam ay. 23. Yesus mengkritik tindakan mereka yang sibuk dengan peraturan persepuluhan untuk bumbu masak yang bersifat remeh-temeh (selasih, adas manis dan jintan), namun mereka mengabaikan yang terpenting dalam hukum Taurat. Yesus menegaskan dengan kata-kata yang luar biasa: ”yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.”
Yesus menegaskan sisi terdalam dari segala tindakan persembahan dan persepuluhan, yaitu: keadilan, belas kasih, dan kesetiaan. Ketiga hal ini menjadi sifat utama Allah dalam Kitab Taurat dan menjadi patokan utama umat Allah dalam hidup mereka. Anak-anak Allah harus mempunyai sifat yang sama seperti Bapa mereka di surga.
Keadilan harus diiringi oleh belas kasih, belas kasih harus diiringi oleh kesetiaan, kesetiaan harus diiringi oleh keadilan, dan seterusnya. Bila ketiga hal ini berjalan seimbang maka kita akan mengalami keselamatan atau Shalom.
Tuhan Yesus, ajar hatiku untuk adil, penuh belas kasih, dan setia terhadap-Mu, juga terhadap keluargaku dan di mana pun aku berada. Amin.