PEKAN BIASA XIX
Pesta Santo Laurensius, Diakon dan Martir (M)
Diakon & Martir
Bacaan I: 2Kor. 9:6-10
Mazmur: 112:1-2.5-9; R: 5a
Bacaan Injil: Yoh. 12:24-26
Menjelang akhir hidup-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Renungan
Hari ini Gereja memperingati Pesta Santo Laurentius, Diakon dan Martir. Bacaan Injil hari ini menegaskan semangat kemartiran atau rela mati demi mengikuti Yesus. Yesus mengatakan: ”Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal” (Yoh. 12:25). Inilah kunci yang menguatkan para martir untuk membela iman mereka sampai titik darah penghabisan.
Nyawa atau hidup manusia adalah milik Allah dan digunakan untuk kemuliaan Allah. Apakah kita sudah menghargai hidup kita sendiri? Dan apakah juga kita sudah menghargai hidup orang lain di sekitar kita? Makna hidup itu sangatlah luas, seluas dan sekompleks hidup manusia di dunia.
Maka dari itu Gereja sejak awal mula terus-menerus memperjuangkan harkat hidup manusia di dunia. Hidup manusia, sekecil dan sesederhana apa pun, tetap harus dihargai sebagai sesuatu yang bernilai. Maka tidak heran pembelaan pertama yang dilakukan oleh Gereja ditujukan kepada orang miskin, kecil, lemah dan sering kali tertindas. Khususnya bagi mereka yang tidak bisa membela diri dan hidup mereka sendiri.
Tuhan Yesus, ajar aku untuk ikut serta dalam perjuangan Gereja, memperjuangkan dan membela hidup manusia mulai dari yang sederhana, namun nyata. Amin.