Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian telah mengeluarkan pesan untuk peringatan 71 tahun bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada akhir Perang Dunia II, masing-masing tanggal 6 Agustus 2016 dan 9 Agustus 2016.
Pesan itu disampaikan oleh anggota dewan kepausan itu, Pastor Michael Czerny SJ, pada tanggal 6 Agustus 2016 dalam konferensi dua-hari tentang pelucutan senjata dan keamanan yang disponsori oleh Religions for Peace (agama-agama untuk perdamaian) di Universitas PBB di Tokyo. Pertemuan antaragama yang diselenggarakan oleh Komunitas Buddha Tendai dan program Keuskupan Hiroshima itu mencakup Misa konselebrasi di Katedral tanggal 6 Agustus 2016.
Devin Watkins dari Radio Vatikan melaporkan bahwa tujuh puluh satu tahun telah berlalu sejak bom atom Hiroshima dan Nagasaki, tindakan-tindakan agresi yang berusaha mengakhiri Perang Dunia II.
Namun, dalam dunia yang masih dipenuhi oleh senjata nuklir, “aliran besar belas kasih Allah” masih mengalir. Itulah pesan dari Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian untuk peringatan 71 tahun, yang disampaikan oleh Pastor Michael Czerny di Tokyo.
Pastor Czerny yang berbicara atas nama presiden Dewan Kepausan itu, Kardinal Peter Turkson, mengaitkan peringatan itu dengan Tahun Yubileum Luar Biasa Kerahiman dan Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya.
Imam itu mengatakan bahwa kedua peristiwa itu memberikan kepada kita ‘kesempatan untuk melihat kembali saat-saat yang penuh dosa dan penuh kesedihan dalam hidup kita, tidak untuk membuat kita merasa kecewa dan putus asa, tetapi untuk memungkinkan masuknya rahmat kasih Tuhan dengan pengampunan dan penyembuhan’.
Karena ‘dari pusat Trinitas’, lanjut imam itu, ‘dari kedalaman misteri Allah, aliran besar belas kasih Allah memancar dan meluap tak henti-hentinya. Di tas segalanya, Gereja dipanggil menjadi saksi kerahiman yang dapat dipercaya, seraya mengakui dan menghidupinya sebagai inti pewahyuhan Yesus Kristus “(Misericordiae Vultus, § 25). Terutama hari ini, kita berdoa agar Tuhan membanjiri segala dosa, saling tuding dan kekecewaan kita dengan “aliran besar belas kasihan-Nya”. ‘(pcp berdasarkan Radio Vatikan)
Keterangan foto: Seorang wanita berdoa bagi korban 1.945 bom atom, di depan sebuah tugu peringatan di Hiroshima Peace Memorial Park di Hiroshima – EPA