PEKAN BIASA XVIII (H)
Pemberkatan Basilika SP Maria;
Santa Nonna
Bacaan I: Nah. 1:15; 2:2; 3:1-3.6-7
Mazmur: Ul 32:35cd-36ab.39abcd.41; R:39c
Bacaan Injil: Mat. 16:24-28
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”
Renungan
Yesus, dalam Bacaan Injil hari ini, berkata: ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku” (Mat. 16:24). Perhatikan dengan cermat hal-hal menarik berikut. Pertama, dikatakan: ”orang yang mau”. Artinya, mengikuti Yesus harus berawal pada kemauan. Ini soal kehendak bebas manusia untuk mengambil keputusan, sesuatu yang lahir dari dalam diri manusia, bukan oleh paksaan dan tekanan dari luar.
Hal menarik lain adalah ungkapan ”mengikut Aku” muncul dua kali, di awal dan di akhir kalimat. Ungkapan ”mengikut Aku” di awal kalimat mengingatkan kita pada kisah-kisah panggilan awal para murid, sewaktu mereka pertama kali bertemu Yesus, di mana Yesus berkata: ”Ikutlah Aku”. Tetapi itu bukan akhir dari seorang pengikut Yesus, harus ada proses yang harus dilalui yaitu, menyangkal diri dan memikul salib.
Setelah kedua proses pemurnian ini dilalui barulah kalimat ”mengikut Aku” di bagian terakhir memperoleh maknanya. Banyak yang gagal, menyerah, mundur dalam proses menyangkal diri dan memikul salib. Hanya orang-orang yang mampu bertahanlah yang pada akhirnya menjadi seorang pengikut Yesus yang sejati.
Tuhan Yesus, kuatkan tekadku untuk terus bertahan dan semakin beriman pada-Mu, meski ini terlalu berat kurasakan, tetapi berjuanglah bersamaku. Amin.