Senin, November 18, 2024
30.3 C
Jakarta

Selasa, 07 Juni 2016

 9-Juni-KWI-R

PEKAN BIASA X (H)
Santa Anna dari Bartolomeus

Bacaan I: 1Raj. 17:7-16

Mazmur: 4:2-3. 4-5. 7-8; R:7a

Bacaan Injil: Mat. 5:13-16

Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda: ”Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga. ”

Renungan

Yesus meminta para pendengar-Nya untuk menjadi garam dan terang. Garam adalah benda yang terasa asin. Keunggulan garam terletak pada kemampuannya untuk mengasinkan atau memberi rasa kepada sesuatu yang lain, misalnya sayuran atau pun makanan lainnya. Sedangkan terang, merupakan sesuatu yang bercahaya dan menghalau kegelapan yang berada di sekitarnya. Tampak dua hal ini memiliki arti—bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk yang berada di luar dirinya—untuk yang lain. Garam baru bermanfaat ketika ia memberikan rasa bagi sesuatu yang di luar dirinya. Ia tidak memiliki arti apa-apa untuk dirinya sendiri. Demikian pun terang, akan berarti ketika menghalau kegelapan yang berada di sekitarnya.

Maka, ketika Yesus meminta kita untuk menjadi garam dan terang, itu berarti kita mesti menjadi pribadi yang berguna dan bermakna bagi orang lain. Di sini Tuhan memberikan dimensi baru tentang apa artinya mengikuti Dia. Bahwa mengikuti Tuhan bukan dengan cara memupuk kesalehan pribadi semata, tetapi bagaimana iman personal itu bermanfaat dan berguna bagi orang lain. Itu berarti kita hendaknya menjadi seperti garam yang mampu memberikan kebaikan bagi yang lain dan menjadi terang yang mampu menjadi cahaya bagi sesama yang mungkin berada dalam kegelapan. Dengan demikian, kadar kepantasan kita mengikuti Tuhan diukur sejauh mana kita menjadikan Kristus sebagai sumber kekuatan yang menggarami dunia dan sumber cahaya yang membawa terang bagi dunia.

Ya Tuhan, berikanlah aku kekuatan dan keberanian untuk menjadi saksi Sabda-Mu, hari ini sampai akhir nanti. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini