PEKAN BIASA VII (H)
Santo Eugenius de Mazenod OMI; Santo Godrikus;
Santo Herman Yoseph
Bacaan I: Yak. 5:13-20
Mazmur: 141:1-2.3.8; R:lh.2a
Bacaan Injil: Mrk. 10:13-16
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka. Akan tetapi, murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: ”Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Renungan
Ketika sejumlah orangtua membawa anak-anak mereka kepada Yesus supaya diberkati, para murid melarang mereka. Yesus memarahi para murid itu dan berkata: ”Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah” (Mrk. 10:14). Apa latar belakang ucapan Yesus ini? Di kalangan orang-orang Farisi dan Ahli Taurat ada pemikiran yang kuat tentang jasa. Mereka berpikir bahwa mereka bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah karena mereka telah berjasa menaati hukum Taurat. Yesus menolak pemikiran seperti itu dengan mengatakan bahwa Kerajaan Allah adalah anugerah cuma-cuma dari Allah dan diberikan kepada orang-orang seperti kanak-kanak, yang tidak pernah mengklaim bahwa mereka mempunyai jasa, tetapi mereka hanya memiliki hati yang sederhana, tulus, dan rendah hati.
Kecenderungan merasa diri berjasa sering terjadi juga di dalam kehidupan kita, termasuk di dalam Gereja. Tidak sedikit orang yang merasa telah berjasa dalam membangun atau mengembangkan Gereja dan karena itu merasa lebih berhak di dalam Gereja daripada orang lain. Sama seperti murid-murid Yesus dalam Injil hari ini yang merasa lebih berhak dekat dengan Yesus daripada orangtua anak-anak itu. Tentu saja Tuhan tidak menghendaki hal seperti itu. Semoga Injil hari ini menginspirasi kita untuk senantiasa berbuat baik dalam semangat kerendahan hati demi kebaikan bersama.
Tuhan, kuatkanlah aku agar dapat melayani sesama dalam semangat kerendahan hati! Amin.