PEKAN PASKAH VII (P)
Santo Nereus dan Achilius; Santa Flavia Domitila;
Santo Pankrasius; Santo Germanus; Santo Leopold Mandic
Bacaan I: Kis. 22:30;23:6-11
Mazmur: 16:1-2a.5.7-8.9-10.11; R:1
Bacaan Injil: Yoh. 17:20-26
Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya: ”Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Renungan
Dalam bacaan pertama hari ini, Paulus membela dirinya di hadapan pengadilan agama yang terdiri dari orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki. Sebagaimana diketahui, orang-orang Saduki tidak percaya akan kebangkitan, sementara orang-orang Farisi percaya akan kebangkitan dan keberadaan malaikat. Paulus menggunakan isu kebangkitan itu untuk mendapat dukungan dari orang-orang Farisi, dan ia pun berhasil, sehingga pada hari itu dia tidak dijatuhi hukuman. Dalam beberapa kesempatan, Paulus dibebaskan dari penjara atau diluputkan dari hukuman. Tetapi, sering kali dia mengalami penderitaan karena mewartakan kabar gembira tentang Yesus Kristus.
Pengalaman Paulus ini mengingatkan kita akan janji Yesus kepada murid-murid-Nya agar tidak perlu takut menghadapi penganiayaan karena Dia sendiri akan menyiapkan kata-kata pembelaan. Tuhan tidak akan meninggalkan murid-murid-Nya yang dengan setia melakukan tugas pewartaan. Namun, janji penyertaan Tuhan itu sama sekali tidak berarti bahwa seorang pewarta kabar gembira tidak akan mengalami kesulitan atau penderitaan. Tuhan tetap menyertai kita bahkan dalam situasi-situasi yang paling sulit sekalipun. Maka, janganlah takut untuk menjadi saksi Kristus!
Tuhan, anugerahkanlah ketahanan kepada hamba-Mu dalam melakukan tugas-tugas pewartaan yang Engkau percayakan kepadaku. Amin.