Rabu, November 6, 2024
25.8 C
Jakarta

Rabu, 13 April 2016

 Akulah-roti-hidup-300x186

PEKAN PASKAH III (P)
Santo Martinus I, Paus;
Santa Margaretha dari Metola

Bacaan I: Kis. 8:1b-8

Mazmur: 66:1-3a.4-5.6-7a; R:1

Bacaan Injil: Yoh. 6:35-40

Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak: ”Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”

Renungan

Setelah kematian Stefanus, mulailah penganiayaan terhadap jemaat di Yerusalem. Saulus berusaha membinasakan jemaat dan menghentikan karya pewartaan Injil. Situasi ini memaksa mereka bermigrasi ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Namun, tidak ada yang bisa menghentikan pekerjaan Roh. Situasi ini justru menjadi blessing in disguise (rahmat terselubung) bagi perluasan pewartaan Injil di antara bangsa-bangsa non-Yahudi, khususnya di Samaria. Roh Kudus bekerja melalui Filipus dan kaum beriman sehingga melalui pemberitaan Injil dan aneka tanda yang menyertainya, banyak orang dengan sukacita percaya kepada Yesus Kristus. Alhasil, penganiayaan bukannya mengurangi, tetapi menambah jumlah orang yang percaya.

Penderitaan, penganiayaan dan kematian seharusnya tidak membuat kita takut dan gentar untuk memberitakan Injil. Kaum beriman tidak boleh berhenti mewartakan Yesus Kristus melalui kata dan tindakan. Mengapa? Karena Yesus Kristus adalah pewahyuan sempurna Hukum dan Sabda Allah; barangsiapa percaya kepada-Nya pasti memiliki hidup kini dan kelak di keabadian.

Ya Tuhan, bantulah aku untuk memiliki iman yang sempurna pada-Mu, agar dengan iman itu sangguplah aku mengatasi aneka tantangan hidup ini. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini