Jumat, November 22, 2024
25.4 C
Jakarta

Suster-suster junior OP ciptakan CD sebagai sarana aksi panggilan dan pewartaan

 COVER

Awalnya hanyalah latihan nyanyi, tepatnya latihan rohani karena menyanyi dengan baik perlu latihan penyesuaian suara dan para suster yang kurang bisa bernyanyi didorong berlatih dan yang dominan suaranya belajar tidak dominan. Namun ternyata, suster-suster junior dari Kongregasi Suster-Suster Santo Dominikus (OP) di Indonesia masuk dapur rekaman, dan terbitlah CD dengan judul “Laudare, Benedicere, Preadicare.”

Kini, kata Suster M Dominika OP yang bertugas sebagai pembina suster-suster junior, “hasilnya sudah bisa menjadi sarana aksi panggilan, sarana pewartaan, dan dokumentasi talenta nyanyi para suster.”

CD rohani yang sudah terbit dan mulai dipromosikan itu memang berisi lagu-lagu berirama syukur, antusias, mars, dan kontemplatif, serta syair-syair penuh nilai Injil dan nilai Dominikan. Suster Dominika pun bangga karena setelah proses panjang dengan keterbatasan waktu dan suara, “akhirnya para suster punya dokumentasi pewartaan, punya sarana perkenalan kongregasi OP di mana-mana, bahkan di tempat kami tidak bisa jangkau, CD itu menjadi perwakilan kami, perwakilan kehadiran para suster.”

Persiapan rekaman itu berlangsung satu tahun. “Memang rekaman ini membutuhkan kesabaran dan penyangkalan diri, menunggu yang kurang bisa menyanyi sampai bisa dan yang dominan suaranya sampai tidak dominan,” kata suster itu seraya mengaku bahwa tidak semua dari delapan suster yang suaranya direkam itu memiliki kemampuan nyanyi yang bagus.

Lagu-lagu CD itu adalah “Dominican Magnificat” oleh para Suster OP bersama Mirelle dan Eddy Prast, “Jalan Kebenaran” oleh Suster Olivia OP, Suster Emerita OP, dan Mirelle, “Laudare, Benedicere, Preadicare” oleh para Suster OP, Mirelle, dan Anthony, “Dominique, Nique .. Nique …” oleh Mirelle dan Eddy Prast, “Pujilah Tuhan” oleh Mirelle, Anthony, Romo Andreas OP, Eddy Prast, dan Zeno, “Indah Bersama-Mu” oleh para Suster OP, Mirelle, dan Anthony, “Dengarlah Tuhan Menyapamu” oleh Suster Olivia OP dan Suster Emerita OP, “Laksana Lentera” oleh Suster Olivia OP, Suster Emerita OP, dan Suster Felicia OP, “Persembahan Hati” oleh Mirelle dan Anthony, serta Maria Bunda Suci oleh Mirelle, Anthony.

CD itu melibatkan banyak orang, antara lain Pastor Andreas Kurniawan OP dari Paroki Redemptor Mundi Surabaya, Dominikan Awam Jakarta, Dominikan Awam Surabaya, dua artis lagu rohani dari Surabaya, Mirelle dan Anthony, serta sahabat-sahabat Dominikan. “Ini karya kolaborasi Keluarga Dominikan di Indonesia dalam proses yang panjang. Ini sebuah karya bersama. Ini bukan hanya karya para suster, tetapi banyak pihak, banyak saudara,” kata Suster Dominika.

Meski mengakui ada pro dan kontra, bahkan keraguan atas kemampuan para suster junior itu, namun dengan berbagai keterlibatan dan bantuan banyak orang itu, khususnya dalam proses rekaman, akomodasi, transportasi hingga konsumsi, CD itu bisa terbit. Dominikan Awam pun siap dan sedang mempublikasikan CD itu.

“Mereka menyiapkan tempat tinggal, mengantar kami ke studio rekaman, menunggu saat rekaman, dan menyiapkan makanan dan minuman untuk para suster. Kami juga dibantu oleh seorang sahabat para suster yang kadang-kadang membantu untuk mendengar dan mengoreksi. Namanya Mbak Ning, atau lengkapnya Theresia Budi Kusumaningsih.

Anak Beasiswa Keluarga Dominikan Indonesia juga terlibat dalam rekaman CD itu, “dan hasil penjualan CD itu untuk membiayai Program Beasiswa Keluarga Dominikan Indonesia dan karya Keluarga Dominikan Indonesia.”

Suster Dominika mencatat banyak pengalaman menarik dalam proses latihan karena para suster junior berbeda latar belakang. “Semua itu disatukan dalam bentuk lagu untuk memuji Tuhan. Kami memuji Tuhan dalam keterbatasan. Maka kami memerlukan latihan rohani,” kata Suster Dominika seraya menambahkan bahwa perjumpaan yang terjadi tidak sering karena sulit mengumpulkan para suster dari berbagai daerah dengan macam-macam kesibukan.

Oleh karena itu para suster menggunakan setiap kesempatan perjumpaan bersama, misalnya profesi suster, untuk berlatih bersama. “Jadi tidak ada waktu khusus untuk latihan, karena sulit mendapatkan ijin khusus dari yayasan-yayasan di mana para suster itu berkarya.”

CD itu didedikasikan untuk Yubileum 800 Tahun Ordo Dominikan. Suster Dominika membenarkan bahwa dalam yubileum itu, para suster ditantang untuk mewartakan Injil. “Salah satunya caranya lewat suara, lewat CD, dengan 10 lagu yang mengandung nilai-nilai Dominikan dan nilai-nilai Injil.”

Suster itu percaya CD itu bisa menjadi sarana pewartaan dengan mendengarkan syairnya dan dengan menyanyikan lagu itu. “Dengan mendengar, kita mendengarkan nilai-nilai Injil dan nilai-nilai Dominikan yang ada di CD. Kalau tidak tertarik lagunya tetapi syairnya, di situ juga sudah ada pewartaan. Kalau tidak tertarik dengan syair, juga menjadi pewartaan karena irama dari lagu-lagu yang dipilih menggugah umat untuk bermeditasi, berenung dan memuji Tuhan.”(paul c pati)

 

 

Artikel sebelum
Artikel berikut

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini