Jumat, November 22, 2024
33.6 C
Jakarta

Senin, 28 Maret 2016

Yesus-bangkit-2

OKTAF PASKAH (P)
Santa Doroteos dari Gaza

Bacaan I: Kis. 2:14.22-32

Mazmur: 16:1-2a.5.7-8.9-10.11; R:1

Bacaan Injil: Mat. 28:8-15

Pada waktu itu, perempuan-perempuan pergi dari kubur, diliputi rasa takut dan sukacita yang besar. Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: ”Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: ”Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.” Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: ”Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Renungan

Yesus bangkit. Kekuasaan dan kekuatan Tuhan tidak bisa dikurung dalam ruang makam yang sempit. Kasih-Nya yang luas tidak bisa dibatasi oleh dinding-dinding kuburan. Langkah-Nya bagi si kecil dan sederhana tidak bisa dihentikan dengan paku di kayu salib. Makam menjadi kosong karena kasih Yesus harus dirasakan banyak orang.

Kondisi makam kosong memang membuat Maria Magdalena dan Maria yang lain merasa heran dan kaget. Mereka bertanya-tanya mengapa kekosongan makam itu terjadi. Apakah jenazah Yesus dicuri atau dipindahkan orang? Namun, akhirnya mereka tahu bahwa Yesus bangkit. Ini berarti sukacita besar dirasakan kembali.

Kegembiraan yang dialami dan atas perintah Tuhan untuk mewartakan kebangkitan Yesus, para wanita ini langsung mewartakan hidup baru kepada saudara-saudara Yesus, yaitu semua orang yang percaya kepada-Nya. Tuhan berharap sukacita besar ini segera diterima oleh para murid-Nya.

Yesus yang bangkit itu juga menjadi kekuatan bagi Petrus untuk mewartakan-Nya. Petrus yang dahulu menyangkal Yesus, kini dengan penuh semangat mewartakan-Nya kepada banyak orang. Perubahan sikap Petrus ini didorong sukacita kebangkitan Yesus. Inilah bukti bahwa kasih Tuhan tidak buntu dengan kematian-Nya, melainkan sukacita-Nya semakin menjangkau banyak orang.

Ya Tuhan, bukalah hati dan budiku agar aku makin mengenal dan meyakini Dikau dan sukacitaku semakin penuh karena-Mu. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini